Minggu, 30 Oktober 2011

Tulisan IBD 1


”IDE/GAGASAN/KONSEP SISTEM BUDAYA”

1.SEJARAH ONDEL-ONDEL

    
      Ondel-ondel merupakan hasil karya yang menjadi ciri khas masyarakat betawi, ciri-ciri dari ondel-ondel adalah tinggi, besar, matanya melotot, dan berlenggak-lenggok. Ondel-ondel juga turut dipopulerkan dengan lagu benyamin suaeb yang berjudul ondel-ondel. Ondel-ondel telah ada sebelum agama islam tersebar di jawa. Dulu ondel-ondel digunakan mastarakat betawi untuk menolak bala dan sebagai azimat untuk mengusir roh-roh halus yang mengganggu kehidupan manusia.

     Rushdy mengemukakan bahwa pada masa Ali Sadikin menjadi Gubernur DKI Jakarta (1966-1977), ondel-ondel menjelma menjadi seni pertunjukkan rakyat yang menghibur. Ondel-ondel biasa dihadirkan masyarakat betawi untuk dalam acara perkawinan, khitanan, penyambutan tamu, pesta rakyat betawi dan masih banyak lagi.






2.SEJARAH TARI PIRING

  
                                  

     Tari piring mrupakan tarian tradisional yang berasal dari minangkabau(padang, sumatera barat), yaitu tarian yang penarinya menggunakan piring pada saat menari . Tari piring diciptakan untuk persembahan kepada para dewa pada jaman dahulu kala ketika memasuki masa panen, tetapi semenjak masuknya agama islam di minangkabau tari piring tidak lagi digunakan untuk persembahan para dewa, tetpi digunakan oleh majlis-majlis keramaian yang dihadiri oleh para pembesar negeri dan raja-raja. Tari piring juga kerap digunakan pada acara keramaian lainnya, contohnya pada acara perkawinan, acara khitanan dan acara-acara keramaian lainnya.
    
     Kemunculan tari piring ini brlum diketahui pasti, tetapi telah diketahui bahwa tarian ini sudah ada sejak 800 tahun yang lalu. Tarian ini bisa ditampilkan pada berbagai macam versi, tergantung tempat atau kampung dimana tarian ini ditarikan, tetapi perbedaannya tidak banyak dari macam-macam versi tarian. Musik yang digunakan pada saat menarikan tari piring adalah musik yang dibunyikan oleh gemerincing dua cincin di kedua tangan penari.



“Aktivitas Sistem Sosial”

*Upacara Adat Kalimantan Selatan*
                                                       
                                                    

Upacara Adat Aruh Baharin

Kalimantan Selatan memiliki beberapa upacara adat, salah satunya adalah upacara adapt Aruh Baharin. Upacara ini dipimpin oleh lima tokoh adat. Bentuk dari upacara ini adalah para pengisi upacara harus berlari kecil sambil membunyikan gelang hiang sambil mengelilingi tempat pemujaan sambil membaca mantra-mantra. Upacara ini dihadiri oleh banyak orang-orang dayak yang ada disekitar tempat pemujaan tersebut. Upacara ini dilakukan dengan maksud mengucap syukur kepada Tuhan atas panen yang berhasil di sebuah perladangan, biasanya dilakukan oleh keluarga besar. Pesta ini berlangsung selama tujuh hari



”BENDA DALAM SISTEM SOSIAL”

Orkes Tanjidor Betawi

     Tanjidor adalah salah satu kesenian betawi yang berupa orkes musik. Tanjidor oleh masyarakat terkadang disebut daenagn sebutan Tanji. Kesenian ini telah lama dimulai sejak abad ke 19 dibawah rintisan Augustijn Michiels atau lebih dikenal denagn nama Mayor Jantje di daerah Citrap atau Citereup. Alat-alat musik yang digunakan merupakan penggabungan dari alat musik tiup, alat musik gesek dan alat musik perkusi. Biasanya kesenian ini ditampilkan untuk menyambut pengantin dalam acara pawai daerah, acara perkawinan untuk menyambut besan, acara khitanan, dan banyak lagi. Dan kesenian ini juga kerap ditampilkan pada acara yang akan dihadiri masyarakan betawi secara luas. Namun kini kesenian tanjidor sudah mulai terlupakan oleh generasi-generasi muda masyarakat betawi, karena di jaman yang semakin maju ini sudah banyak musik-musik baru yang lebih keren dan bergengsi yang menyebabkan kesenian tanjidor ini mulai terhapus sebagai kesenian masyarakat betawi. Hanya sedikit saja genersi muda yang masih mau melestarikan kesenian ini.



Rumah Gadang Minangkabau


     Rumah Gadang merupakan benda yang menjadi budaya kebanggaan masyarakat Minangkabau, Sumatera Barat. Benda ini merupakan suatu rumah adat yang sudah sangat famili sekali dengan masyarakat minangkabau. Arumah adat ini hanya boleh didirikan pada daerah-daerah tertentu saja di minangkabau. Diharapkan rumah adat kebanggaan ini bisa terus menjadi kebanggan masyarakat Minangkabau

Tugas IBD 1


I.Pengertian Ilmu Budaya Dasar
   
     Ilmu Budaya Dasar adalah ilmu atau pengetahuan yang mengajarkan tentang pengertian dan pengetahuan dasar tentang berbagai konsep mengenai manusia dan kebudayaan yang dianutnya. Ilmu Budaya Dasar juga mencakup nilai-nilai tentang kebudayaan, tentang berbagai masalah yang dihadapi manusia dalam hidupnya sehari-hari. Dengan mengenal ilmu budaya dasar diharapkan mahasiswa dapat lebih lancar berkomunikasi. Ilmu Budaya Dasar juga mengajarkan dasar-dasar yang cukup kuat kepada mahasiswa untuk mencari hubungan antara segi-segi kebudayaan di dalam hubungan usaha yang mencari kebenaran, juga kebebasan di segala bentuk serta hubungannya dengan alam semesta, Tuhannya, masyarakatnya dan juga jati dirinya. Pendeknya dalam mencari hidup yang dirasanya lebih bermakna. Ini tentu menyangkut sikap dignified yang diharapkan memperlengkapi mahasiswa dengan pengalaman luas yang padu yang akan membimbingnya kearah pembentukan ukuran-ukuran, rasa dan nilai-nilai dengan tidak bergantung pada orang lain. Dengan pengetahuan mengenai Ilmu Budaya Dasar diharapkan setiap mahasiswa dapat mengenal betul budaya di lingkungannya dan dapat menyesuaikan diri pada budaya lingkungannya, dapat menjaga dan melestarikan budaya yang dianutnya dan dapat pula menjalin hubungan yang baik pada berbagai perbedaan budaya di sekitarnya.
     Ilmu Budaya Dasar mencakup pengetahuan yang sangat luas, jika terdapat minat dalam diri individu untuk mendalaminya, diharapkan mahasiswa dapat mendukung dan mengembangkan kebudayaannya sendiri secara kreatif. Tanggung jawab juga sangat dibutuhkan dalam ilmu ini, karena tanpa tanggung jawab dan kehati-hatian dalam menjaga sebuah kebudayaan tak mungkin bisa terjalin hubungan yang baik antara penganut budaya yang satu dengan penganut budaya lainnya, bahkan bisa menimbulkan perpecahan antar budaya yang berlanjut dengan sebuah peperangan antar individu yang menganut kebudayaan yang berbeda.
      Jadi sangat besar peran Ilmu Budaya Dasar dalam menangani masalah manusia dengan budaya-budaya yang dianutnya.


                 

II.Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar

     Ada dua masalah pokok yang bisa dipakai sebagai pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar, yaitu :
1.bermacam-macam aspek kehidupan dimana keseluruhannya adalah ungkapan dari masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (The Humanities), baik dari segi masing-masing keahlian dalam pengetahuan budaya, maupun dengan cara gabungan berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.
2.Hakekat manusia yang satu atau universal, tetapi bermacam-macam perwujudannya di dalam kebudayaan masing-masing tempat dan jaman.                                         
     Melihat kedua pokok masalah yang dapat dikaji di dalam mata kuliah Ilmu Budaya Dasar, sangat jelas sekali bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian. Manusia tidak hanya sebagai objek pengkajian. Bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesama, dengan dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan juga pada hubungannya hubungan dengan sang pencipta menjadi tema sentral dalam Ilmu Budaya Dasar. Pokok-pokok bahasan yang dikembangkan adalah :
a.Manusia dan cinta kasih
b.Manusia dan Keindahan
c.Manusia dan Penderitaan
d.Manusia dan Keadilan
e.Manusia dan Pandangan hidup
f.Manusia dan tanggungjawab serta pengabdian
g.Manusia dan kegelisahan
h.Manusia dan harapan




III.Tujuan Ilmu Budaya Dasar

    Tujuan dari Ilmu Budaya Dasar adalah diharapkan ilmu tersebut dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang  segala konsep yang dapat dikembangkan untuk mengkaji masalah manusia dan kebudayaan yang dianutnya masing-masing serta mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan memperluas wawasan pemikiran dan kemampuan kritikal terhadap nilai-nilai atau norma-norma kebudayaan, baik yang menyangkut antara pribadi dengan masyarakat dan alam sekitarnya.
     Tujuan lain dari Ilmu Budaya Dasar, yaitu:
1.Individu dapat mengenal lebih dekat dirinya sendiri maupun orang lain yang sebelumnya lebih dikenal luarnya saja.
2.Individu dapat mengenal perilaku diri sendiri maupun orang lain.
3.Dapat dijadikan sebagai bekal penting untuk pergaulan hidup Individu.
4.Agar individu dapat bersikap luwes dalam pergaulan setelah mendalami jiwa dan perasaan manusia serta mau tahu perilaku manusia.
5.Agar individu menjadi tanggap terhadap hasil budaya manusia secara lebih mendalam sehingga lebih peka terhadap masalah-masalah pemikiran perasaan serta perilaku manusia dan ketentuan yang diciptakannya
6.Agar individu dapat memiliki penglihatan yang jelas, pemikiran, serta yang mendasar, serta dapat menghargai budaya yang ada di sekitarnya dan ikut mengembangkan budaya bangsa serta melestarikan budaya nenek moyang leluhur kita yang luhur nilainya
7.Agar individu selalu siap untuk menjadi calon pemimpin bangsa serta ahli dalam disiplin ilmu, tidak jatuh dalam berbagai sifat kedaerahan dan kekotaan sebagai disiplin ilmu yang kaku.

IV.Pengertian Manusia
     Manusia dapat diartikan berbeda-beda menurutbiologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primate dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana dalamagama dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan keTuhanan atau makhluk hidup dalam mitos. Mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaanbahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembanganteknolohinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
     Manusia adalah makhluk hidup yang paling sempurna yang diciptakan oleh Tuhan, manusia memiliki berbagai macam sifat, dan manusia selalu berusaha membuat tempat yang nyaman untuk dirinya di tempat mereka berada. Manusia memiliki budaya yang harus dilestarikan agar dapat dihargai dan dicintai oleh pemeluk budaya lainnya. Manusia selalu berusaha untuk memperbaiki kehidupannya, berusaha berkembang untuk menjadi individu yang bermanfaat bagi didinya dan orang lain. Manusia pada hakikatnya selalu ingin lebih, ingin mendapatkan kebutuhan yang dibutuhkannya untuk dapat terus melanjutkan kehidupannya, maka dari itu kerja keras sangat diperlukan oleh manusia dalam menjalani hidupnya.


V.Hakekat Manusia

     Manusia merupakan makhluk Tuhan yang paling sempurna, manusia memiliki pikiran, akan sehat dan kesempurnaan yang jauh lebih sempurna dibandingkan makhluk yang lainnya. Manusia pada hakekatnya pasti memiliki tujuan untuk masa depannya. Manusia memiliki rencana untuk menjalani kehidupannya di masa depan, untuk menghidupi dirinya, keluarga dan menjadi makhluk yang bermanfaat dalam menjalani kehidupannya. Manusia cenderung tidak pernah puas dengan apapun yang dimilikinya, manusia selalu dan harus selalu menuntut kelebiha karena sangat mutlak diperlukan untuk menyambung kehidupannya.



VI.Pengertian Kebudayaan
    
     Kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah, diaman buddhayah merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan hakal dan budi manusia. Kebudayaan bias berupa nyanyian, tarian dan pola tingkah laku manusia, tingkah laku yang berupa cara berbicara, cara berpakaina, cara bersikap dan lain sebagainya. Kebudayaan dimiliki manusia sejak lahir ke dunia, dan dikembangkan dalam proses berjalannya manusia menuju kedewasaan.

     Kebudayaan baik untuk dilestarikan agar dapat menjadi cuontoh dan tauladan yang baik bagi pemeluk budaya lainnya, agar dapat ditiru unsure kepositivan dari budaya tersebut sehingga bias menjadi pembelajaran yang baik bagi orang lain. Kebudayaan bias juga timbul sebagai hasil dari tangan atau karya seseorang, seperti patung-patung dan lain sebagainya, hasil karya it uterus dikembangkan dan terus dikembangkan dengan baik sehingga dapat menjadi suatu budaya yang dapat dibanggakan dan dapat menjadi motivasi oleh orang lain.



VII.Dasar Kebudayaan

     Dasar kebudayaan adalah dasar atau alas dari sebuah kebudayaan, kebudayaan yang selama ini dianut oleh masyarakat luas tentu saja memiliki dasar. Kebudayaan didasari oleh karya-karya yang tercipta oleh tangan manusia, sikap dan tingkah laku dari manusia yang menganut budaya. Sebuah kebudayaan yang kuat tentu saja memiliki dasar yang kuat, kekuatan dasar kebudayaan itu timbul dari seberapa kuatnya seorang individu menjaga dan melestarikan budaya tersebut.

     Budaya bias berkembang jika setiap individu mau berpartisipasi agar dapat ikut serta dala menjaga dan melestarikannya, karena bahu-membahu dan bekerja sama dalam menjaga dan melestarikan sebuah budaya bias menjadi dasar yang sangat kuat untuk mengembangkan dengan baik sebuah budaya.

     Dengan lestarinya suatu kebudayaan maka kita bias menjadikannya pelajaran yang berharga bagi anak cucu kita kelak, dengan mempelajari budaya yang baik seorang anak diharapkan bias ikut bangga dan mau ikut melestarikan budayanya sendiri.
        




VIII.Wujud Kebudayaan

     Wujud kebudayaan adalah ide-ide dan gagasan yang timbul dari kebudayaan tersebut, pemikiran-pemikiran manusia yang dapat menjadikan kebudayaan tersebut menjadi sesuatu yang positive dan dapat dijadikan motivasi serta contoh yang baik bagi generasi-generasi baru ataupun yang akan datang, dapat menghadirkan kesan dan keindahan yang menjadikan orang lain bangga memiliki kebudayaan tersebut.
     Budaya diwujudkan pada tingkah laku manusia yang membawanya ke lingkungan luas, sehingga terlihat adanya perbedaan yang nyata pada manusia yang berbeda-beda suku dan daerah. Kebudayaan dapat diwujudkan dengan berbagai macam variasi, contohnya tarian, nyanian, tingkah laku, kebiasaan sehari-hari dan masih banyak lagi. Jika dikembangkan budaya ini bisa menjadi sebuah prestasi akibat banya orang luar yang kagum dan ingin mengetahui lebih jauh suatu kebudayaan yang memiliki keunikan dan nilai yang tidak terhingga.
     Kebudayaan bisa dibangun secara kebersamaan, secara bergotong royong, agar lebih tercipta kebudayaan yang berkwalitas dan dapat dinikmati oleh penganut budaya lai, agar bisa mendapat nilai positive yang pada akhirnya bisa menjadikan suku yang menganut budaya tersebut menjadi banggan memilikinya.




VIIII.Kaitan Manusia dengan Kebudayaan

     Dalam kehidupannya di dunia ini memiliki peranan yang sangat penting, sehingga dapat dihubungkan ke dalam berbagai aspek pengetahuan. Karna peranan pentingnya itulah manusia memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan budaya.

     Banyak sekali berbagai macam peranan yang unik dari manusia dalam menjalani kehidupannya, sehingga tidak heran jika manusia selalu berkaitan erat dengan budaya. Keunikan yang beraneka ragam dan pola tingkah laku manusia yang bervariasi di antero jagat raya ini membuat kebudayaan tumbuk beraneka ragam sesuai dengan berbagai macam suku di indonesia, sehingga itulah sebabnya mengapa indonesia dikatakan memiliki hubungan yang erat dengan budaya, karena budaya adalah sesuatu yang me mbuat kehidupan seseorang menjadi bervariasi dan berwarna, tanpa adanya budaya manusia tidak akan mengenal perbedaan dan menghargai satu sama lain.