Selasa, 10 Januari 2012

Hasil-Hasil Budaya Yang Berkaitan dengan Hubungan Manusia dan Kegelisahan

     Hasil budaya yang mempunyai kaitan dengan hubungan manusia dengan kegelisahan banyak sekali macamnya, salah satunya adalah lagu-lagu dan puisi-puisi cinta yang menggambarkan tentang kegelisahan dalam hubungan asmara diantara dua insan manusia.

*Contoh Lagu Manusia dan Kegelisahan :

Vierra, Kesepian
dimana kamu dimana, di sini, bukan
kemana kamu kemana, ke sini, bukan
katanya pergi sebentar, ternyata lama
tahukah aku sendiri menunggu kamu

reff:
jangan kau pergi lagi
aku tak mau sendiri
temani aku tuk sebentar saja
agar aku tak kesepian

katanya pergi sebentar, ternyata lama
tahukah aku sendiri menunggu kamu

reff2:
jangan janji-janji terus
aku tak mau kau bohong
temani aku tuk sebentar saja
agar aku tak kesepian

repeat reff


*Contoh Puisi Manusia dan Kegelisahan

Bahagiaku Di Ujung Tanduk
saat bahagia bersamamu
kian meluap merekah mekar mewangi
mengisi relung hatiku
di sepanjang waktu ku selalu bahagia
entah kapan
bahagiaku di ujung tanduk
tangis ku rasa tiap saat
resah dan gelisah mewarnai hariku
kini ku hidup dengan sisa -sisa kenangan
bahagiaku di ujung tanduk
merobek semua memori yang kusimpan
kankah bahagiaku kembali bersua
walau bahagiaku diujung tanduk
ku kan selalu mengenangmu

Sumber:

Hasil-Hasil Budaya Yang Berkaitan dengan Hubungan Manusia dan Tanggung Jawab



    Hasil Budaya yang mempunyai kaitan dengan hubungan manusia dan tanggung jawab ada banyak macamnya, salah satu contohnya adalah tanggung jawab terhada keluarga. Dalam sebuah keluarga masing-masing anggota mempunyai tanggung jawab. Misalkan, tanggung jawab seorang ayah adalah mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya, tanggung jawa seorang ibu adalah menjaga dan merawat anak-anak serta menjulang nama baik suami dan keluarga. Sedangkan kewajiban seorang anak adalah belajar dan membantu orang tua.
      Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan
      Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama.









Senin, 09 Januari 2012

Manusia dan Kegelisahan



1.Pengertian Kegelisahan dan Sumber-Sumber Kegelisahan
     Kegelisahan adalah suatu kondisi ketidaktenangan hati yang cenderung membuat seseorang menjadi tidak semangat dan selalu melemah dalam menjalani hidupnya. Biasanya kegelisahan itu disebabkan oleh masalah yang sedang dihadapi seseorang yang menjadi beban pikiran yang selalu menyiksa setiap saat. Suatu masalah yang begitu besar dan sulit untuk dipecahkan biasanya menjadi pemicu kegelisahan karena terlalu membebani batin dan pikiran seseorang.
     Kegelisahan berasal dari kata gelisah , yang berarti tidak tentram hatinya , selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Tidak lain dari semua itu adalah reaksi natural psikologis dan phisiologis akibat ketegangan saraf dan kondisi-kondisi kritis atau tidak menyenangkan. Pada masing-masing orang terdapat reaksi yang berbeda dengan yang lain, tergantung faktor-faktornya, dan itu wajar. Adapun bahwa manusia selalu merasa gelisah hingga membuatnya mengeluarkan keringat dingin, jantungnya berdetak sangat kencang, tekanan darahnya naik pada kondisi apa pun.
     Kegelisahan menipakan salah satu elcspirsi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan, kekawatiran ataupun ketakutan. Masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, behwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tecapai.
     Kegelisahan juga dapat disebabkan karena mereka takut kehilangan berbagai macam haknya seperti hak untuk hidup, hak milik, hak memperoleh perlindungan dan lain-lain.

2.Makna Keterasingan
     Keterasingan dapat memiliki makna sebagai perasaan tersingkir, terbuang, tidak tipedulikan, tidak dihargai dan semacamnya.
     Terasing atau keterasingan juga dapat diartikan sebagai bagian hidup manusia. Sebentar atau lama orang pemah mengalami hidup dalam keterasingan, sudah tentu dengan sebab dan kadar yang berbeda satu sama lain.
Keterasingan disebabkan oleh dua faktor, yaitu :
* Faktor intern, yaitu fakor yang berasal dari dalam diri seseorang seperti perasaan yang selalu merasa    berbeda dengan orang lain, rendah diri dan bersikap apatis dengan lingkungan.
* Faktor ekstern, yaitu faktor yang berasal dari luar diri seseorang. Faktor ini pun biasanya bersumber pada faktor yang pertama.
     Menurut Townsend, M.C (1998:152) kehidupan terasing merupakan keadaan kesepian yang dialami oleh seseorang karena orang lain dianggap menyatakan sikap negatif dan mengancam bagi dirinya.
     Sedangkan menurut DEPKES RI (1989: 117) penarikan diri (withdrawal ) merupakan suatu tindakan melepaskan diri, baik perhatian maupun minatnya terhadap lingkungan sosial secara langsung yang dapat bersifat sementara atau menetap.
     Menurut Carpenito kehidupan terasing merupakan keadaan di mana individu atau kelompok mengalami atau merasakan kebutuhan atau keinginan untuk meningkatkan keterlibatan dengan orang lain tetapi tidak mampu untuk membuat kontak .
    
     Menurut Rawlins, R.P & Heacock, P.E kehidupan terasing merupakan usaha menghindar dari interaksi dan berhubungan dengan orang lain

3.Makna Kesepian
     Kesepian merupakan perasaan sepi, sunyi, atau lengang. Setiap orang pasti pernah merasakan kesepian, sebab kesepian merupakan bagian hidup manusia. Lama atau cepatnya rasa sepi itu tergantung pada mental orang dan kasus penyebabnya.
     Kesepian adalah gejala kejiwaan yang telah menerpa jiwa manusia. Semua itu terjadi karena sebagian besar manusia tidak menyadari dan mengerti bagaimana menata hidup kearah yang lebih baik. Ada ketidakseimbangan value yang terjadi dalam kehidupan manusia. Misalnya saja manusia seringkali lebih memperhatikan penampilan fisik. Mereka seringkali lupa bahwa pikiran dan jiwanya juga perlu perawatan yang terus-menerus dan intensive.
     Oleh karena itulah, tidak sedikit psikolog dan sosiolog yang mengemukakan bahwa, problem mendasar masyarakat modern adalah frustasi, krisis eksistensi, alienasi, nihilisme, depresi dan hampa makna. Hampa makna- ditandai ketika seseorang merasa terasing dengan diri sendiri, lingkungan sosial, dan dunia kerja. Sementara itu, di sisi lain mereka telah kehilangan visi dan misi hidupnya. Mereka menjalani hidup yang membosankan, tanpa gairah, kesepian dan persoalan kecemasan yang hampir melanda mereka setiap saat.
     Kesepian yang kita rasakan datang karena kita merasa ada yang hilang dari diri kita, kita merasa ditinggalkan, merasa selalu sendiri, dan kita cenderung canggung untuk menemukan kebahagiaan hidup. 
     Perasaan kesepian adalah sebuah fenomena universal yang dapat terjadi pada setiap individu dalam ras manapun, usia berapapun, dan sepanjang kehidupan sejarah manusia. Orang-orang kota yang hidupnya dikelilingi segala fasilitas ternyata ditemukan memiliki rasa kesepian ini. Pada masyarakat urban (perkotaan) yang impersonal lebih mudah ditemukan sebuah kondisi perasaan sepi atau sendiri, dimana individu meneui individu lain tidak sebagai dirinya sendiri, melainkan sebagai bentukan dari tugas-tugas atau kewajiban dalam masyarakat saja. 
4.Makna Ketidakpastian
     Ketidakpastian merupakan sesuatu yang tidak pasti, tidak menentu, serta tidak dapat ditentukan.
     Ketidakpastian itu sudah pasti bersifat tidak pasti, atau dapat dikatakan tidak jelas dan tidak menentu.
     Ketidakpastian itu timbul akibat pikiran yang tidak konsentrasi, dan ketidakkonsentrasian itu timbul akibat berbagai macam sebab, salah satunya adalah kacaunya pikiran.
*Usaha-usaha Mengatasi Ketidakpastian
     Orang yang tidak dapat berpikir dengan baik, atau kacau pikirannya ada bermacam-macam penyebabnya. Untuk dapat mengatasi keadaan itu bergantung kepada mental si penderita. Andaikata penyebab sudah diketahui, kemungkinan juga tidak dapat diatasi. Bila hal itu terjadi, mungkin jalan yang paling baik bagi penderita ialah diajak atau pergi sendiri ke pisikolog.

Manusia dan Tanggung Jawab



1.Makna Tanggung  Jawab
     Tanggung jawab dapat diartikan sebagai kesiapan dan kesediaan kita menerima segala kewajiban dan tugas-tugas yang diberikan kepada kita. Pengertian ini seharusnya mudah untuk dimengerti, tetapi jika kita diminta untuk melakukan hal sesuai definisi tersebut seringkali kita mendapatkan kesulitan.
     Banyak sekali orang yang menghindari tanggung jawab karena merasa tidak sanggup atau merasa keberatan untuk diberikan tanggung jawab.
     Banyak juga orang yang lebih senang melepas tanggung jawabnya dan meletakkan tanggung jawabnya itu di pundak orang lain, biasanya itu terjadi karena seseorang tidak berani atau takut bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri sehingga dia membiarkan orang lain menanggung beban tanggung jawabnya.
      Banyak kejadian di negara kita ini, yang disebabkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab, malah sering dimenangkan atau diberikan bantuan berlebihan oleh lingkungannya dengan sangat tidak masuk akal. Sungguh sangat menyedihkan. Di masa kini, kita memiliki banyak orang yang mengelak bertanggung jawab karena mereka ingin mendapatkan keuntungan dari sikapnya itu.
     Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatunya.Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tangung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya

2.Makna Pengabdian
     Pengabdian merupakan kewajiban dari keberadaan kita di dunia ini. Kita terlahir ke dunia ini hanya untuk mengabdi kepada tuntutan hidup dengan memaknainya secara baik demi mendapat ridho dari Tuhan agar kelak kita dapat mendapat tempat terbaik ketika kita kembali ke sisiNya.
     Adalah kehormatan paling tinggi bagi manusia untuk menjadi hamba Tuhan dan tiada kehormatan yang lebih tinggi dari itu. Berusahalah untuk menghargai dan menghormati-Nya. Selama kau menghormati-Nya, kau akan memperoleh penghargaan dan penghormatan saat ini dan sesudahnya.
     Segala yang berasal dari kebaikan dan keburukan merupakan ujian bagi manusia karena mereka telah terpilih menjadi hamba Tuhan. Seorang astronot tidak dapat pergi ke luar angkasa tanpa                    
     Melalui seleksi, ujian dan pelatihan yang sulit dan ketat. Begitu juga halnya dengan menggapai surga.
     Oleh karena itu pengabdian sangatlah penting dan berharga dalam menggapai suatu kebaikan yang hakiki. Dengan pengabdian sepenuh hati niscaya kebahagiaan akan mengahmpiri.

3.Makna Pengorbanan
     Pengorbanan adalah sesuatu yang selalu kita lakukan, setiap hari kita selalu berkorban. Misalkan ketika kita harus bangun lebih pagi dari biasanya, kita mengorbankan waktu tidur kita dipercepat dari biasanya. Ketika kita sedang sakit, kita berkorban dengan tidak memakan makanan kesukaan kita sebagai pantangan dari dokter.
     Pengorbanan juga memiliki arti Memberikan segala sesuatu yang kita miliki baik materil pikiran ataupun nyawa untuk sesuatu yang kita anggap penting.
Sesuatu pengorbanan itu dilakukan dari hati yang paling tulus karena kita melakukannya dengan sepenuh hati untuk mencapai sesuatu yang kita inginkan.
Pengorbanan bisa dikategorikan dengan beberapa macam,kita bisa mengorbankan waktu,uang,
jiwa dan raga,tenaga,pikiran,harta,harga diri,tergantung pengorbanan apa yang kita lakukan untuk mencapai sesuatu yang kita inginkan dan memberikan hasil yang terbaik.
Didalam hidup pasti kita akan menemukan suatu tindakan pengorbanan karena jika kita ingin mencapai atau melakukan sesuatu dari hal yang terkecil kita harus pengorbanan terdahulu dan hasilnya pun akan menjadi yang terbaik,jika itu kita lakukan dengan sungguh-sungguh.
     Dalam menjalani kehidupan kita tidak lepas dari pengorbanan baik yang kecil ataupun besar, karena tanpa pengorbanan sulit untuk seseorang dapat mempertahankan kehidupan yang dijalaninya.
     Pengorbanan yang hakiki adalah pengorbanan yang tulus untuk mencari ridhaTuhan. Dan itu tentunya amat beragam, salah satu bentuk nya adalah berkorban untuk membela nama baik agama dan keyakinan yang kita anut.

Sumber:

Minggu, 01 Januari 2012

Kasus-Kasus Penderitaan dan Keadilan

Kasus-kasus yang berkaitan dengan penderitaan dan keadilan sangat banyak sekali.
Contoh kasus-kasus dari penderitaan salahsatunya adalah penyiksaan yang dilakukan majikan dengan pembatunya, penyiksaan yang dilakukan suami terhadap istrinya, dan banyak lagi.
Sedangkan contoh kasus-kasus dari keadilan adalah penuduhan-penuduhan yang dilakukan seseorang terhadap orang lain, pencurian yang dilakukan seseorang dan berakhir di meja hukum dan sebagainya.
>Contoh Kasus Penderitaan

Pemerintah Arab Saudi Selidiki Kasus Penyiksaan Sumiati
Jumat, 19 November 2010 03:14 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemnerintah Arab Saudi saat ini sedang melakukan penyelidikan terhadap kasus penganiayaan yang menimpa tenaga kerja wanita (TKW) Indonesia, Sumiati. "Pihak berwajib dari Arab Saudi tengah melakukan penyelidikan untuk mengungkap lebih lanjut kasus yang menimpa TKW Sumiati," tutur Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Abdurahman Mohamed Amen Al-Khayyath saat temu wartawan di Jakarta, Kamis (18/11).

Terkait penyelidikan yang sedang berlangsung, jelas Abdurahman, akan ada juga keterangan lengkap hasil penyelidikan yang akan diserahkan ke KBRI Riyadh. Kasus Sumiati ini dikatakan adalah bukan kasus umum sehingga Pemerintah Arab Saudi memberi perhatian khusus. "Pemerintahan kami melindungi sekali tenaga kerja asing yang ada di Arab," tegas Abdurahman.

Diakui bahwa Pemerintah Arab Saudi memberikan respon atas jalur diplomatik yang telah ditempuh Pemerintah Indonesia. "Pelaku akan diajukan ke pengadilan sesuai Undang-undang yang berlaku di Saudi Arabia," ujar Abdurahman.

Selain itu, juga mengedepankan prinsip transparansi dalam pengungkapan kasus tersebut. Respon yang dilakukan Pemerintah Arab Saudi lainnya disebutkan telah memberikan visa kepada pejabat teras Kementrian Luar Negeri dan juga kerabat Sumiati yang akan berangkat hari ini.
Untuk penjaminan perlindungan tenaga kerja asing (TKA) di Arab, ditegaskan Abdurahman, sudah diatur oleh UU di Arab Saudi tentang perlindungan tenaga kerja asing dan pengunjung. Terdapat pula pengadilan khusus kasus TKA. "Beberapa tentang TKA kasus telah diproses. Bahkan jika ada hak TKA yang belum diberikan oleh pihak majikan bisa meminta pengadilan tersebut untuk memprosesnya hingga selesai," tutur dia.

Sedangkan ada tidaknya hubungan kekerabatan dengan istana dengan pihak pelaku penganiayaan ditegaskan tidak akan mempengaruhi proses hukum yang berlangsung. Untuk kasus Sumiati ini, Abdurahman pun menegaskan bahwa pelaku akan diajukan ke pengadilan. Meskipun diantara kedua pihak terjadi penyelesaian dengan pemberian kompensasi kepada korban. "Tidak ada yang bisa lari dari hukum. Di hadapan hukum semua sama," tegas dia lagi.

Dipaparkan juga bahwa pemerintah Arab Saudi sedang melakukan upaya revisi terhadap perlindungan TKA yang bekerja di Arab Saudi. "Saat ini Arab sedang menggodok UU yang mengatur tentang perlindungan kepada TKA," kata Abdurahman.

Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri, Triyono Wibowo memaparkan bahwa paling lambat Kamis ini pihaknya memberangkatkan tim untuk memastikan perlindungan bagi Sumiati, termasuk di dalamnya memastikan pengobatan yang biayanya ditanggung Pemerintah Arab Saudi.

"Termasuk juga memastikan adanya perlindungan hukum bagi Sumiati," tutur dia usai menyaksikan penyerahan donasi bencana dari Pemerintah Republik Demokratik Timor Leste di Jakarta, Kamis (18/11).
Dipaparkan Triyono sejak awal sudah ada permasalahan dengan pengiriman karena tidak dilengkapi dokumen atau ketrampilan. "Permasalahan dari dalam negeri tapi TKI menjadi korban di tempat penempatan," tutur dia.

Untuk permasalahan ini Triyono memaparkan Pemerintah Indonesia tidak ingin hubungan diplomatik kedua negara terganggu. Tapi ditegaskan bahwa Pemerintah Indonesia tetap menginginkan kasus ini diselesaikan secara hukum.

>Contoh Kasus Keadilan
Banyumas - Nenek Minah (55) tak pernah menyangka perbuatan isengnya memetik 3 buah kakao di perkebunan milik PT Rumpun Sari Antan (RSA) akan menjadikannya sebagai pesakitan di ruang pengadilan. Bahkan untuk perbuatannya itu dia diganjar 1 bulan 15 hari penjara dengan masa percobaan 3 bulan.

Ironi hukum di Indonesia ini berawal saat Minah sedang memanen kedelai di lahan garapannya di Dusun Sidoarjo, Desa Darmakradenan, Kecamatan Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah, pada 2 Agustus lalu. Lahan garapan Minah ini juga dikelola oleh PT RSA untuk menanam kakao.

Ketika sedang asik memanen kedelai, mata tua Minah tertuju pada 3 buah kakao yang sudah ranum. Dari sekadar memandang, Minah kemudian memetiknya untuk disemai sebagai bibit di tanah garapannya. Setelah dipetik, 3 buah kakao itu tidak disembunyikan melainkan digeletakkan begitu saja di bawah pohon kakao.

Dan tak lama berselang, lewat seorang mandor perkebunan kakao PT RSA. Mandor itu pun bertanya, siapa yang memetik buah kakao itu. Dengan polos, Minah mengaku hal itu perbuatannya. Minah pun diceramahi bahwa tindakan itu tidak boleh dilakukan karena sama saja mencuri.

Sadar perbuatannya salah, Minah meminta maaf pada sang mandor dan berjanji tidak akan melakukannya lagi. 3 Buah kakao yang dipetiknya pun dia serahkan kepada mandor tersebut. Minah berpikir semua beres dan dia kembali bekerja.

Namun dugaanya meleset. Peristiwa kecil itu ternyata berbuntut panjang. Sebab seminggu kemudian dia mendapat panggilan pemeriksaan dari polisi. Proses hukum terus berlanjut sampai akhirnya dia harus duduk sebagai seorang terdakwa kasus pencuri di Pengadilan Negeri (PN) Purwokerto.

Dan hari ini, Kamis (19/11/2009), majelis hakim yang dipimpin Muslih Bambang Luqmono SH memvonisnya 1 bulan 15 hari dengan masa percobaan selama 3 bulan. Minah dinilai terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar pasal 362 KUHP tentang pencurian.

Selama persidangan yang dimulai pukul 10.00 WIB, Nenek Minah terlihat tegar. Sejumlah kerabat, tetangga, serta aktivis LSM juga menghadiri sidang itu untuk memberikan dukungan moril.

Pantauan detikcom, suasana persidangan Minah berlangsung penuh keharuan. Selain menghadirkan seorang nenek yang miskin sebagai terdakwa, majelis hakim juga terlihat agak ragu menjatuhkan hukum. Bahkan ketua majelis hakim, Muslih Bambang Luqmono SH, terlihat menangis saat membacakan vonis.

"Kasus ini kecil, namun sudah melukai banyak orang," ujar Muslih.

Vonis hakim 1 bulan 15 hari dengan masa percobaan selama 3 bulan disambut gembira keluarga, tetangga dan para aktivis LSM yang mengikuti sidang tersebut. Mereka segera menyalami Minah karena wanita tua itu tidak harus merasakan dinginnya sel tahanan.


Manusia dan Keadilan

1.Makna Keadilan
Keadilan merupakan suatu kondisi kebenaran yang bersifat ideal, sesuatu yang imbang, sesuatu yang tidak memihak pada satu hal.
Berdasarkan banyak teori, suatu keadilan mempunyai tingka-tingkatt kepentingan yang besar. John Rawls, filsuf Amerika Serikat yang dianggap salah satu filsuf politik terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa “Keadilan adalah kelebihan (virtue) pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem pemikiran”. Tapi, menurut kebanyakan teori juga, keadilan belum lagi tercapai: “Kita tidak hidup di dunia yang adil”. Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan harus dilawan dan dihukum, dan banyak gerakan sosial dan politis di seluruh dunia yang berjuang menegakkan keadilan. Tapi, banyaknya jumlah dan variasi teori keadilan memberikan pemikiran bahwa tidak jelas apa yang dituntut dari keadilan dan realita ketidakadilan, karena definisi apakah keadilan itu sendiri tidak jelas. keadilan intinya adalah meletakkan segala sesuatunya pada tempatnya.
Keadilan mempunyai macam, yaitu :
*Keadilan Distributif : merupakan pendapat aristoteles bahwa keadilan akan terlaksana apabila hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama..
*Keadilan Komutatif : keadilan yang bertujuan untuk memelihara atau menjaga ketertiban masyarakat juga kesejahteraan umum.


2.Kejujuran dan Kebenaran
Kejujuran dan Kebenaran ialah sesuatu yang masih dibutuhkan di jaman sekarang ini. Kejujuran dan Kebenaran adalah sesuatu yang dapat menjadikan bangsa kita memiliki penerus bangsa yang dapat dipercaya dan dapat dihandalkan kejujurannya. Jika kita tidak jujur dan tidak benar maka kita akan menjadi sesuatu yang selalu dicurigai tidak benar. Orang yang jujur dan benar itu akan mendapatkan rahmat berlimpah dari Tuhan. Kita akan memiliki suatu generasi penerus bangsa yang lemah dalam berbagai segi jika terjadi kebohongan demi kebohongan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kita telah menciptakan kecurigaan demi kecurigaan terhadap diri kita sendiri.
Pembangunan bangsa dapat berjalan dengan baik kalau ada kejujuran dan kebenaran. Sekarang ini sebenarnya begitu banyak orang mempertanyakan kejujuran dan kebenaran dari para pemimpin bangsa baik di eksekutif, legislatif maupun yudikatif. Pasalnya adalah begitu maraknya korupsi yang terjadi di berbagai lembaga negara kita.


3.Kecurangan
Kecurangan adalah suatu hal yang sangat menyimpang dari sifar jujur, adil, dan semacamnya. Kecurangan adalah suatu hal yang tercela, dan juga akan menimbulkan nilai negatif dalam diri seseorang.
Menurut Kamus Bahasa Indonesia karangan WJS Purwadarminta, kecurangan berarti tidak jujur, tidak lurus hati, tidak adil dan keculasan (Karni, 2000:49). Didalam buku Black’s Law Dictionary yang dikutip oleh Tunggal (2001:2) dijelaskan satu definisi hukum dari kecurangan, yaitu berbagai macam alat yang dengan lihai dipakai dan dipergunakan oleh seseorang untuk mendapatkan keuntungan terhadap orang lain, dengan cara bujukan palsu atau dengan menutupi kebenaran, dan meliputi semua cara-cara mendadak, tipu daya (trick), kelicikan (cunning), mengelabui (dissembling), dan setiap cara tidak jujur, sehingga pihak orang lain bisa ditipu, dicurangi atau ditipu (cheated).
Kecurangan kerap dari timbul dalam diri seseorang, kecurangan merupakan hal yang sangat tercela yang hanya dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Keurangan juga dapat menimbulkan kerugian yang besar pada diri seseorang.


4.Pembalasan
Pembalasan adalah suatu reaksi yang dilakukan seseorang atas perlakuan orang lain terhadap dirinya. Pembalasan bisa berupa balasan yang baik dan pembalasan yang buruk. Pembalasan yang baik biasanya dilakukan apabila ada seseorang yang berbuat baik terhadap kita, sedangkan pembalasan buruk biasa dilakukan kepada seseorang yang sudah berbuat atau melakukan hal yang tidak baik terhadap kita.
Pembalasan timbul dari akibat pergaulan. Pergaulan yang berteman mendapat balasan yang berteman. Sebaliknya pergaulan yang penuh curigamenimbulkan balasan yang tidak berteman pula. Pada kenyataannya, manusia adalah mahluk moral dan mahluk sosial.Dalam bergaul manusia harus mematuhi norma-norma untuk mewujudkan moral itu. Bila manusia berbuat amoral,lingkunganlah yang menyebabkannya. Perbuatan amoral pada hakekatnya adalah perbuatan yang melanggar ataumemperkosa hak dan kewajiban manusia. Oleh karena itu manusia tidak menghendaki hak dan kewajibannya dilanggar atau diperkosa, maka manusia berusaha mempertahankan hak dan kewajibannya itu.

sumber:
 

Manusia dan Penderitaan

1.Makna Penderitaan
Penderitaan merupakan suatu luka yang dialami manusia pada hatinya maupun fisiknya, bias dibilang penderitaan merupakan ketidak imbangan kebahagiaan dalam hidup. Penderitaan seringkali datang pada diri manusia dalam menjalani suatu kehidupan, setiap manusia pasti pernah merasakan penderitaan dalam dirinya. Penderitaan itu timbul bervariasi pada setiap manusia, tergantung pada manusia itu menafsirkannya.
Penderitaan memang menyakitkan dan menimbulkan luka. Tetapi manusia tidak pernah sendiri menghadapinya. Selalu saja ada teman dan sahabat yang ikut berbela rasa dengan kita memikul duka cita itu. Bahkan Tuhan juga menjadi sahabat kita. Yesus kawan yang sejati, bagi kita yang lemah, tiap hal boleh dibawa dalam doa padaNya. Inilah penghiburan sejati bagi manusia. Ini sumber kekuatan kita menghadapi penderitaan dengan percaya bahwa penderitaan itu bersifat sementara saja. Habis gelap akan terbit terang. Penderitaan ternyata membangkitkan pengharapan.
Pengalaman penderitaan dalam hidup kita justru mengajarkan kita pada limpahan kasih sayang Allah Subhanahu Wa ta’ala agar kita semakin dekat dan taat kepadaNya, dengan demikian limpahan kasih sayang Allah akan memenuhi hati kita dan hati kita memancarkan kasih sayangNya untuk semua orang yang disekeliling kita. Kita bisa menjadi lebih sabar dan bijak dalam menghadapi kehidupan.
penderitaan yang kita rasakan menjadikan kebahagiaan kita menjadi sempurna. Kebahagiaan sejati pada dasarnya adalah mengalami kegembiraan dan penderitaan secara seimbang. Hidup menjadi dinamis ketika semuanya datang silih berganti antara kebahagiaan dan penderitaan.
penderitaan membuat kita semakin peka terhadap penderitaan orang lain. Kita menjadi memiliki empati dan menghormati orang lain sebagai hamba Allah yang sama-sama dimuliakan. Kita tidak berani menghina, melecehkan, atau mencemooh orang lain karena kita merasakan betapa pahitnya sebuah penderitaan.
ketika hati kita remuk redam, ingin menangis menangislah sesungguhnya apa yang kita rasakan sakitnya, dengan menangis merupakan salah satu cara untuk membersihkan hati kita. Menangislah kepada Allah agar diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menjalani hidup ini.

2.Makna Siksaan
Siksaan adalah sesuatu yang dapat menimbulkan penderitaan, siksaan adalah perasaan yang dirasakan manusia yang menjadikan dirinya menderita dan selalu merasa terganggu, tidak nyaman.
Siksaan atau penyiksaan (Bahasa Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban.
Siksaan yang dirasakan manusia merupakan suatu beban yang amat berat, sehingga dunia ini benar-benar seperti neraka dalam hidupnya. Bagi mereka yang mulai merasakan tidak mampu lebih lama menderita, biasanya terlontar kata-katanya lebih baik mati daripada hidup, dengan pengertian bahwa dengan kematiannya maka berakhirlah penderitaan yang dialaminya. Itulah yang menyebabkan mereka yang terlalu merasa menderita dan merasa putus asa, lalu mengambil jalan "pintas" dengan bunuh diri.
Jika kita berbicara tentang siksaan, terbayang di pikiran kita sesuatu yang sangat mengerikan bahkan mungkin mendirikan bulu kuduk kita, siksaan itu merupakan penyakit, siksaan yang dialami hati, siksaan badan oleh orang lain dan sebagainya. Siksaan manusia ini ternyata juga menyebabkan kreativitas bagi yang pernah mengalami siksaan atau orang lain yang berjiwa seni yang menyaksikan baik langsung ataupun tidak langsung.

3.Makna Rasa Sakit
Rasa sakit adalah rasa yang tidak enak yang dialami seseorang atau individu baik dalam fisik maupun psikis.
Rasa sakit adalah suatu harga yang harus kita bayar karena kita menjalani suatu kehidupan.
Menurut pengalaman yang saya rasakan, rasa sakit itu timbul dari apa yang kita angga menyakiti kita, sesuatu yang sangat mengganggu, yang datang menyiksa batin juga fisik kita. Rasa sakit juga kerapkali mengganggu kita dalam menjalani aktivitas dalam hidup. Rasa sakit dapat kita hilangkan dengan melakukan hal yang dapat menimbulkan rasa bahagia, dan dapat juga dengan ketengnagn yang timbul akibat kedekatan kita dengan sang kuasa, yang demikian itu adalah rasa sakit yang terjadi pada jiwa dan batin kita.
Apabila rasa sakit yang kita alami terjadi pada fisik kita itu bias kita hilangkan dengan berbagai macam obat penghilang rasa sakit.
Sakit adalah persepsi seseorang bila merasa kesehatannya terganggu. Penyakit adalah proses fisik dan patofisiologis yang sedang berlangsung dan dapat menyebabkan keadaan tubuh atau pikiran menjadi abnormal.
Sakit dan penyakit itu beda. Seseorang dapat agak merasa sehat (tidak ada sakit maupun penyakit), namun jika merasa tak sehat, itulah sakit.
Dengan cara serupa, seseorang yang fisiknya tidak sehat bisa mengidap penyakit, namun jika merasa sepenuhnya sehat, mereka tidak sehat. Orang dapat mengidap tekanan darah tinggi yang berbahaya, maupun ancaman serangan jantung maupun stroke yang fatal, meskipun masih merasa sehat.


4.Sumber Penderitaan
Salah satu penyebab timbulnya suatu penderitaan adalah keinginan. Biasanyta keinginan yang terlalu besar dan jauh di luar dari keinginan kita itu membuat kita menderita dalam bentuk psikis atau batin kita. Dapat diartikan bahwa keinginan adalah sumber penderitaan.
Bagaimana cara mengesampingkan nafsu-keinginan ini tanpa menimbulkan kebencian? Sangat sederhana: sekedar kenalilah saja tanpa menilai atau mengadilinya. Anda dapat mengkontemplasikan keinginan untuk menyingkirkannya karena Anda merasa bersalah memiliki nafsu yang bodoh ini tetapi kesampingkan saja. Anda tidak lagi melekat padanya ketika anda melihatnya sebagaimana adanya, mengenalinya hanya sebagai nafsu-keinginan.
Jadi caranya adalah dengan selalu berlatih setiap waktu dalam kehidupan sehari-hari. Bilamana anda sedang merasa tertekan dan negatif, begitu di saat anda menolak larut tenggelam dalamnya, inilah pengalaman yang mencerahkan. Ketika anda melihat-nya, anda tak perlu tenggelam dalam lautan depresi dan keputusasaan. Anda sebenarnya bahkan dapat stop dengan belajar untuk tidakmenimbang-ulang tentangnya sedikitpun.
Anda harus memahaminya sendiri melalui latihan sehingga anda dapat mengetahui sendiri bagaimana cara melepas sumber penderitaan. Dapatkah anda melepas nafsu-keinginan dengan ingin melepaskannya? Apakah yang sebenarnya melepas pada saat itu? Anda harus merenungkan pengalaman melepas dan benar benar meneliti dan menyelidiki sampai pengetahuan kebijaksanaan timbul. Teruskan sampai insight itu timbul: ‘Ah, melepas, ya, sekarang saya mengerti. Nafsu-keinginan telah dilepas.’ Bukan berarti bahwa dengan ini anda bisa melepas nafsu-keinginan selamanya, tetapi pada saat itu, anda benar-benar telah melepas dan anda telah melakukannya dengan kesadaran perhatian penuh.


5.Upaya Untuk Menghindarkan Penderitaan
Salah satu upaya untuk menghindari penderitaan adalah dengan mendekatkan diri pada Tuhan, sabar dan tawakal menghadapi segala cobaan yang menimbulkan penderitaan dalam diri kita.
Usaha-usaha positif di dalam menghindari timbulnya penderitaan adalah cara memperbaiki atau mempertahankan hubungan baik kita, baik hubungan manusia dengan diri kita, dengan sesama, dengan Tuhan, maupun dengan alam sekitar kita. Dengan memperbaiki hubungan kita seperti penjelasan diatas tentu penderitaan setidaknya akan jarang hadir atau bahkan tidak akan hadir menghampiri kita.
Memperbaiki hubungan dengan diri sendiri dengan cara melakukan segala aktivitas yang positif dan baik, lebih peduli terhadap kesehatan tubuh, kebersihan, dan menjaga pola makan agar tarhindar dari segala penyakit. Memenuhi kebutuhan sosia, jasmanil dan rohani agar jiwa sehat dan jauh dari kekalutan dan ketakutan yang menyebabkan timbulnya penderitaan.

Sumber: