ILMU
TEKNOLOGI DAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN
Nama : - Annisa Putri Suhardi (30411969)
-
Rosa Amelia (36411459)
-
Septian Nur Firmansyah (36411691)
-
Yutika Putri Lestari (39411014)
Kelas : 3ID01
Kelompok : 4 (empat)
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014
BAB I
LATAR BELAKANG
1.1 Latar Belakang
Seiring
dengan perkembangan zaman tentunya diikuti dengan perkembangan teknologi yang
pesat. Perkembangan teknologi juga ditunjukkan dengan banyaknya perindustrian
pada berbagai bidang. Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi sangat berperan
penting untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan. Namun, semakin banyaknya
perindustrian di dunia, maka sangat berpotensi terhadap kerusakan dan
pencemaran lingkungan. Berdasarkan dampak negatif tersebut, maka pembangunan
industri terutama pada awal perencanaan harus memperhatikan faktor lingkungan. Tujuannya
adalah untuk meminimalisir kerusakan dan pencemaran yang akan timbul.
Ilmu
lingkungan atau pengetahuan lingkungan adalah suatu pengetahuan yang mengkaji
mengenai gejala-gejala dalam lingkungan alam semesta termasuk di muka bumi ini.
Pengertian mengenai mutu lingkungan sangatlah penting karena merupakan pedoman
atau dasar untuk mencapai tujuan pengolahan lingkungan. Mutu lingkungan
dikaitkan dengan masalah lingkungan misalnya pencemaran, erosi, banjir dan lain
sebagainya.
Dalam
pembahasan ini akan membahas mengenai ilmu teknologi dan pengetahuan
lingkungan. Pembahasan lebih mendetail akan dijelaskan ada artikel ini yang
mencakup mengenai prinsip-prinsip dasar serta konsep-konsep mengenai ilmu
teknologi dan pengetahuan lingkungan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ilmu Lingkungan
Ilmu
lingkungan adalah ilmu yang mempelajari
tentang lingkungan hidup, yang merupakan perpaduan konsep dan asas berbagai
ilmu yang bertujuan untuk mempelajari dan memecahkan masalah yang menyangkut
hubungan makhluk hidup dan lingkungan. Sedang ekologi merupakan salah satu ilmu
bagi ilmu lingkungan. Ekologi berasal dari bahasa yunani “oikos” (rumah tangga)
dan “logos” (ilmu), secara harfiah ekologi berarti ilmu tentang rumah tangga
makhluk hidup. Yang merupakan rumah tangga makhluk hidup adalah lingkungan
hidupnya.
2.2 Masalah Lingkungan
Masalah
lingkungan adalah aspek negatif dari aktifitas manusia terhadap lingkungan
biofisik. Masalah lingkungan terbaru saat ini yang mendominasi mencakup
perubahan iklim, polusi, dan hilangnya sumber daya alam. Gerakan konservasi
mengusahakan proteksi terhadap spesies terancam dan habitat alami yang bernilai
secara ekologis. Tingkat pemahaman terhadap bumi saat ini telah meningkat
melalui sains terutama. Sains lingkungan saat ini adalah studi akademik
multidisipliner yang diajarkan dan menjadi bahan penelitian di berbagai
universitas di seluruh dunia. Hal ini berguna sebagai basis masalah lingkungan.
Sejumlah besar data telah dikumpulkan dan dilaporkan dalam publikasi pernyataan
lingkungan.
2.3 Kemajuan Teknologi dan Efek Sampingnya
Ilmu
dan teknologi selalu berkembang. Banyak diantaranya yang digunakan untuk
kesejahteraan manusia. Berkembangnya ilmu dan teknologi juga memberikan
kemudahan-kemudahan, diantaranya yaitu:
1. Dalam
bidang komunikasi: dengan semakin banyaknya orang menggunakan telpon, televisi,
radio, satelit, komputer, semakin cepat informasi diperoleh.
2. Dalam
bidang kesehatan: dengan semakin berkembangnya ilmu dan teknologi, semakin
banyak cara pengobatan yang semakin cepat.
Masih banyak lagi
keuntungan yang dapat diperoleh manusia dengan adanya perkembangan teknologi,
tetapi pada dasarnya tiap pengoperasian suatu penemuan baru, tiap inovasi tidak
selalu disambut dengan gembira oleh sebagian lapisan masyarakat. Perlu adanya
tahapan-tahapan, yaitu: tahapan pengenalan, tahapan penyesuaia diri terhadap
penemuan baru, situasi baru; ini suatu hukum alam. Tahap penyelesaian atau
adaptasi bisa berjalan dengan cepat, bisa juga lambat, tergantung masing-masing orang. Jika akhirnya orang-orang
tersebut terbiasa, maka hal yang baru tersebut dikatakan telah memasyarakat
atau telah membudaya.
Perkembangan teknologi tidak hanya
memberikan keuntungan saja pada manusia, tetapi ada faktor-faktor yang
menyebabkan terjadinya masalah dalam lingkunga.
Ada 2 masalah yang dianggap menggangu
stabilitas lingkungan, yaitu:
1. Perusahaan
lingkungan: perbuatan manusia yang secara sadar atau tidak sadar, secara
langsung atau tidak langsung mengakibatkan rusknya suatu lingkungan. Misalnya:
Penebangan hutan secara besar-besaran tanpa menanam tanaman baaru yang akan
menyebabkan banjir, pengendalian tanah atai batu-batu tanpa melihat keadaan
sekitarnya yang nantinya akan menyebabkan tanah longsor. Perbruan hewan tanpa memperhatikan peraturan-peraturan
yang nantinya akan menyebabkan punahnya hewan-hewan tersebut.
2. Pencemaran
lingkungan: Masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energy atau komponen
lain ke dalam suatu lingkungan dan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh
kegiatan manusia atau oleh proses alam yang mengakibatkan turunnya kualitas
lingkungan, sehingga tidak dapat berfungsi.
a. Pencemaran
Udara: pencemaran ini disebabkan oleh limbah/buangan dari rumah tangga, pabrik,
pembakaran sampah, alat-alat transportai yang menggunakan mesin. Pencemaran ini
dapat berupa gas CO2, CO, SO2, NH3, H2S, partikel-partikel jelaga panas.
b. Pencmaran
air: pencemaran ini disebabkan oleh limbah pabrik dan rumah tangga, sisa-sisa
pestisida, hujan asam (air hujan yang mengandung SO2, Nox), kotoran-kotoran
yang dibuang di sungai
c. Pencemaran
tanah: pencemaran ini disebabkan oleh air yang sudah tercemar, oleh limbah dan
sampah dari pabrik, dan rumah tangga, buangan dari sisa-sisa pembongkaran
bangunan.
2.4 Tersedianya Sumber Daya yang Cukup
Usaha menaikkan
efesiensi penggunaan sumber daya sangat penting dengan makin langkahnya
persediaan sumberdaya relative terhadap kebutuhan. Kenaikan kebutuhan dapat
disebabkan karena adanya kenaikan jumlah penduduk, maupun karena kenaikan
permintaan perorang. Usaha menaikkan seefesiensi penggunaan sumberdaya penting bagi
sumberdaya tak perbarui maupun yang terperbarui.
Sumber
daya yang terbarui kenaikan intensitas eksploitasi mempertinggi resiko
kerusakan sumberdaya. Kerusakan itu akan membuat sumberdaya menjadi
takterbarui, kecuali dengan biaya yang tinggi. Bagi sumberdaya yang tak
terbarui, kenaikan intensitas eksploitasi akan mempercepat penyusutan
sumberdaya. Artinya sumberdaya tersebut akan cepat habis.
Kedua,
jika sumberdaya digunakan dalam jumlah yang makin besar, akibatnya akan
memperbesar pula masalah pencemaran. Usaha daur ulang mempunyai efek mengurangi
risiko pencemaran dan penyusutan sumberdaya.
Cara
yang ketiga, untuk dapat menjamin tersedianya sumberdaya selama mungkin yaitu
dengan jalan mencari sumberdaya alternatif. Misalnya keinginan membuat sesuatu
dan sumberdaya yang diperlukan sudah langkah, kemudian menggunakan sumber daya
lain untuk keperluan yang lama, sehingga sumberdaya yang langka dapat hemat.
2.5 Lingkungan Sosial-Budaya dan Ekonomi Yang
Sesuai
Lingkungan soial-budaya
dan ekonomi sagatlah penting bagi kesinambugan pembngunan yang terlanjutkan.
Beberapa hal yang penting disini yaitu:
a. Pemerataan
Pembangunan
Pemerataan merupakan
unsur penting dalam pembangunan. Tetapi dalam kenyataannya sekarang masih
terdapat kesenjangan antara golongan yag kaya dan yang miskin, antara desa dan
kota. Memang kesenjangan selalu ada alam masyarakat. Masyarakatpun dapat
menerima kesenjangan sampai batas-batas tertentu. Tetapi, kesenjangan itu tidak
boleh terlalu kecil, agar dapat mempunyai efek memacu kerja, dan tidak boleh
terlalu besar, agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat.
b. Persaigan
Persaingan dapat erjadi
jika sumberdaya yang dihunakan oleh sekelompok yang digunakan ooleh sekelomok
individu menjadi langka relatif terhadap kebuuan masing-masing individu.
c. Masyarakat
Terasing
Masyarakat terasig
yaitu masyarakat yang hidup terpisah dari masyarakat umum dan mempunyai gaya
hidup dan niai kebudayaan yang berbeda dari masyarakat umum.
2.6 Mutu
Lingkungan Hidup
Pengertian
tentang mutu lingkunagn sangatlah penting, karena merpakan dasar dan pedoman
untuk mencapai tujuan pengolaan ingkungan. Berbicara mengenai lingkungan pada
dasarnya adalah berbicra mengenai mutu lingkungan. Namun dalam hal itu apa yang
dimksud dengan mutu lingkungan tidaklah jelas, krena tidak diuraikan secar
eksplisit. Mutu lingkungan hanyalah dikaitkan engan masalah lingkungan,
misalnya pecemaran, erosi, dan bajir. Dengan kata lain mutu lingkungan itu
diuraikan secara negatif, yaitu apa yang tidak kita kehendaki, seperti
tercemar. Agar kita dapat megelola lingkunngan dengan baik, kita tidak saja
perlu megetahui apa yang tidak kita kehendaki, meainkan juga apa yang kita
kehendaki. Dengan demikian kita dapat mengetahui ke arah mana lingkungan itu
ingi kita kembangkan untuk mendapatkan mutu yang kita keendaki.
Tidaklah
mudah untuk menentukan apa yang dimaksud dengan mutu lingkungan, oleh karena
persepsi orang terhadap mutu lingkungan berbeda-beda. Dengan singkat dapatlah
dikatkan mutu lingkungan yang baik membuat orang kerasan hidup dalam lingkungan
tersebut. Prasaan iti disebbkan karena orang mendapat rezki yang cukup, iklim dan faktor alamiah lainnya yang sesuai
dan masyarakat yang cocok pula. Misanya, seorang yag karena pekerjaannya harus
pindah ke tempat lain.
Kerasan
bukanlah karena satu atau dua faktor saja yang terpenuhi dalam satu lingkungan,
melainkan adanya integrasi faktor-faktor secara optimum. Karena itu pengolahan
lingkungan untuk mendapatkan perasaan kerasan, bukanlah suatu makimisasi satu
atau dua faktor, misalnya maksimisasi rezeki, melainkan suatu optimisasi banyak
faktor yang saling berkaitan secara terintegrasi. Yang penting bukanlah
masing-masing faktor secara tersendiri, melainkan totalitas kondisi. Totalitas
kondisi itu adalah lebih dari jumlah masing-masing faktor. Oleh karena itu
pengelolaan lingkungan bersifat holistic, yaitu memandang keseluruhannya
sebagai suatu kesatuan.
Sumber :
prospectus.its.ac.id
Santoso, Budi. 1999. Ilmu Lingkungan Industri. Jakarta: Gunadarma.