Kamis, 22 Januari 2015

TULISAN 3 KEWIRAUSAHAAN



Tabrakan Maut di Pondok Indah

Elza Astari Retaduari – detikNews

  
Baru-baru ini media dikejutkan dengan berita kecelakaan beruntun yang terjadi di Jalan Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan, dalam kececakaan ini menyebabkan 4 orang tewas. Sang pelaku yang mengemudikan mobil Mitsubishi Outlander sport berwarna putih menabrak 5 buah sepeda motor dan 2 buah mobil. Berdasarkan sejumlah info yang didapatkandari keterangan pihak kepolisian serta sejumlah saksi mata yang berada di lokasi bahwa kecelakaan beruntun yang menewaskan 4 orang tersebut terjadi sekitar pukul 20.00 WIB, pada hari selasa (20 Januari 2015).
Sang pengendara mobil maut Outlander bernopol B 1658 PJE tersebut bernama Christoper Daniel Sjarif yang sebelum kecelakaan terjadi sempat terjadi cekcok dengan supir yang bernama Sandi. Sandi adalah supir dari pemilik mobil yang mengalami kecelakaan beruntun tersebut yang bernama Mohammad Ali, pemilik mobil tersebut telah turun di Pasar Mayestik sebelum kecelakaan maut tersebut terjadi.
Pemilik mobil (Mohammad Ali) minta agar diturunkan di Mayestik oleh supirnya (Sandi), sedangkan teman dari Ali (Christoper) ini terlibat adu cekcok di dalam mobil dengan Sandi yang disebabkan Christoper dilarang oleh Sandi saat Christoper meminta untuk memegang kendali mobil. Sandi pun menelepon Ali karena mobil yang dikendarainya tersebut merupakan mobil Ali, dan Christoper melarang Sandi untuk menelepon Ali. Cerita tersebut diperoleh dari Brigadir Sigit Budi di Polres Jaksel, pada hari selasa 20 Januari 2015 (Malam).
Ketika sedang terjadi adu cekcok, Christoper sempat mencekik Sandi dan membuang handphone yang dipakai Sandi untuk menelepon Ali ke luar mobil. Kejadian tersebut disaksikan oleh saksi bermotor yang menyatakan bahwa dirinya melihat langsung keributan yang terjadi ditengah jalan tersebut. Setelah lepas di underpass Gandaria, Sandi turun dari mobil untuk mengambil HP yang dibuang oleh Christoper, dan mobil pun dibawa oleh Christoper dan Sandi pun ditinggalnya (Ujar Sigit). Kemudian setelah kejadian tersebut terdengarlah informasi bahwa Christoper telah menabrak pejalan kaki dan pengendara motor yang berada di depan Mall Gandaria City.



TULISAN 2 KEWIRAUSAHAAN



Jenis Tulisan  : CERPEN
Judul Tulisan : Cerita Cinta SMA
Penulis          : Rosa Amelia

Cerita Cinta SMA

Pada suatu hari di sebuah sekolah menengah atas, ada seorang gadis belia nan cantik bernama Aesya, Aesya merupakan salah satu siswi di sekolah yang terkenal cantik, pintar serta ramah. Aesya duduk di kelas tiga jurusan ilmu pengetahuan alam, selain itu Aesya juga menjabat sebagai sekretaris OSIS di sekolahnya. Banyak laki-laki di sekolah yang mengagumi dan mendekati Aesya, namun hanya ada satu laki-laki yang Ia kagumi di sekolah, yaitu Veno. Veno merupakan ketua OSIS di sekolah. Selain tampan, Veno juga baik dan berwibawa, itulah yang membuat Aesya sangat mengagumi Veno. Aesya dan Veno belajar dalam kelas yang sama, mereka berdua berteman dekat, dan ada satu perempuan dalam kelas yang berteman dekat dengan mereka berdua, yaitu Syeril. Syeril terlebih dahulu dekat dengan Aesya sebelum akhirnya dekat dengan Veno, mereka bertiga berteman sangat dekat.
Veno, Aesya dan Syeril duduk bertiga di sebuah kantin sekolah pada jam istirahat. Sambil menunggu pesanan makanan mereka datang, mereka pun asyik berbincang mengenai Ujian Nasional (UN) yang akan segera tiba. Aesya berkata pada Veno dan Syeril “aduuh makin deg-degan nih makin deket UN.. gimana nih?”, Veno pun menjawab “ya santay aja si sya.. yang penting kita belajar aja syaaa… “, Syeril pun ikut menjawab “iya syaa… yang penting kita usaha aja dan berdoa,, selebihnya serahin sama Tuhan….”. Aesya pun tersenyum mendengarkan semangat yang diucapkan oleh teman-teman baiknya tersebut.
Setelah lonceng sekolah yang menandakan waktunya pulang berbunyi, mereka bertiga pun keluar dari kelas secara bersama. Syeril biasa dijemput oleh supir pribadinya ketika pulang sekolah, sedangkan Veno dan Aesya menaiki mobil jemputan dari sekolah. Ketika Veno dan Aesya telah berada di mobil jemputan, Veno yang duduk tepat di samping Aesya pun membisikan sesuatu ke telinga Aesya sambil memberikan selembar surat ke tangan Aesya “Aesya.. ini buat kamu, nyampe rumah langsung di buka dan dibaca ya..”, dengan wajah bingungnya Aesya pun bertanya “surat apa ini Ven?”, kemudian Veno menjawab sambil tersenyum “ya pokoknya nanti bukan dan baca aja kalo udah di rumah yaa”. Aesya pun tersenyum sambil menatap wajah Veno dan senyuman itu dibalas oleh senyuman hangat dari Veno, mereka berdua pun saling bertatapan dengan mata memandang satu sama lain.
Setibanya di rumah, Aesya pun langsung masuk ke kamarnya dan langsung merebahkan badannya di tempat tidur kemudian langsung membuka surat dari Veno. Alangkah terkejutnya Aesya, ternyata surat yang diberikan oleh Veno tersebut berisi perasaan Veno selama ini terhadap Aesya, perasaan yang menyatakan bahwa selama ini ada rasa cinta dalam hati Veno kepada Aesya. Setelah membaca surat yang diberikan oleh Veno tersebut Aesya pun langsung tersenyum bahagia karena diam-diam Ia pun menyimpan rasa cinta kepada Veno. Dalam surat itu pula Veno meminta Aesya untuk menjadi kekasihnya, dan Veno pun meminta jawaban secepatnya.
Keesokan  harinya ketika telah tiba di sekolah Veno tak henti-hentinya tersenyum kepada Aesya di dalam kelas. Ketika jam istirahat tiba Veno langsung mendekati Aesya dan membisikan di telinganya mengenai jawaban apa yang diberikan Aesya terhadap surat yang diberikan Veno padanya, Veno berkata di telinga Aesya “gimana sya jawabannya apa?”, dengan malu-malu dan sambil tersenyum Aesya menjawab  “iya nanti yaa, aku butuh waktu buat mikirin semua itu”. Mendengar perkataan dari Aesya Veno pun langsung tersenyum dan mengangguk.
Waktu pulang sekolah pun tiba, Aesya langsung menghampiri Syeril dan membisikkan ke telinga Syeril “Syeril, ke rumah aku yaa plisss…. Aku mau cerita sesuatu sama kamu..”, dengan wajah penasaran Syeril pun bertanya “cerita apa sya?”, Aesya pun menjawab “nanti kamu bakal tau syer… yang penting kamu ikut aku dulu ya ke rumah pliss….”, lalu sambil senyum Syeril menjawab “hhmmmm okedeh…..”.
Akhirnya Aesya pun pulang bersama dengan Syeril dengan menggunakan mobil pribadi Syeril, Syeril pun berkunjung ke rumah Aesya untuk mendengar cerita Aesya. Setibanya di rumah Aesya, Aesya dan Syeril pun langsung memasuki kamar Aesya dan langsung melepas sepatu kemudian merebahkan tubuh mereka di kasur kamar Aesya. Ketika sedang asyik tiduran Syeril langsung bertanya kepada Aesya “apa yang mau kamu certain sya?”, sambil tersenyum Aesya pun menjawab pertanyaan Syeril sambil menatap wajah Syeril “Veno nembak aku Syer….”. Dengan terkejutnya Syeril pun berkata “hah??? Seriusan sya?”, Aesya pun menjawab “iya syer…. Menurut kamu gimana, aku bingung mesti jawab apaa…”, sambil tersenyum Syeril pun menjawab “ya itu semua tergantung kata hati kamu sya… kalo kamu juga suka ya lanjutin..”, mendengar jawaban Syeril senyum manis terpancar dari wajah Aesya. Mereka berdua melanjutkan percakapan mengenai Veno dengan serunya.
Keesokan harinya di sekolah ketika jam istirahat, Veno, Aesya dan Syeril pergi ke kantin untuk makan siang. Ketika sedang asyik menikmati hidangan Veno kembali bertanya kepada Aesya mengenai jawaban dari surat yang diberikan Veno kepada Aesya “gimana sya?” Veno bertanya sambil tersenyum manis. Kemudian sambil memberikan senyuman manisnya pula Aesya menjawab “hhmmmmm gimana ya…??”, kemudian Syeril berkata “udah terimaaa….”, wajah Aesya langsung memerah mendengar perkataan Syeril, kemudian dengan senyum malu-malu Aesya menganggukkan kepalanya. Melihat Aesya menganggukkan kepalanya Veno langsung bertanya sambil memancarkan wajah bahagia “kamu nerima aku sya??”. Mendengar perkataan Veno, Aesya pun kembali menganggukkan kepalanya. Tawa bahagia terpancar dari wajah Veno, Syeril pun ikut tersenyum bahagia melihat kedua teman dekatnya sudah menjadi pasangan kekasih. Veno memeluk Aesya dengan bahagianya dan mereka bertiga melanjutkan makan siang bersama dengan hati yang berbahagia.