Senin, 17 Maret 2014

Ilmu Teknologi dan Pengetahuan Lingkungan



ILMU TEKNOLOGI DAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN




Nama                                       :  -     Annisa Putri Suhardi       (30411969)
-          Rosa Amelia                    (36411459)
-          Septian Nur Firmansyah (36411691)    
-          Yutika Putri Lestari         (39411014)
Kelas                                       :  3ID01
Kelompok                               :  4 (empat)



JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014

 
BAB I
LATAR BELAKANG

1.1       Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman tentunya diikuti dengan perkembangan teknologi yang pesat. Perkembangan teknologi juga ditunjukkan dengan banyaknya perindustrian pada berbagai bidang. Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi sangat berperan penting untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan. Namun, semakin banyaknya perindustrian di dunia, maka sangat berpotensi terhadap kerusakan dan pencemaran lingkungan. Berdasarkan dampak negatif tersebut, maka pembangunan industri terutama pada awal perencanaan harus memperhatikan faktor lingkungan. Tujuannya adalah untuk meminimalisir kerusakan dan pencemaran yang akan timbul.
Ilmu lingkungan atau pengetahuan lingkungan adalah suatu pengetahuan yang mengkaji mengenai gejala-gejala dalam lingkungan alam semesta termasuk di muka bumi ini. Pengertian mengenai mutu lingkungan sangatlah penting karena merupakan pedoman atau dasar untuk mencapai tujuan pengolahan lingkungan. Mutu lingkungan dikaitkan dengan masalah lingkungan misalnya pencemaran, erosi, banjir dan lain sebagainya.
Dalam pembahasan ini akan membahas mengenai ilmu teknologi dan pengetahuan lingkungan. Pembahasan lebih mendetail akan dijelaskan ada artikel ini yang mencakup mengenai prinsip-prinsip dasar serta konsep-konsep mengenai ilmu teknologi dan pengetahuan lingkungan.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1       Pengertian Ilmu Lingkungan
Ilmu lingkungan adalah  ilmu yang mempelajari tentang lingkungan hidup, yang merupakan perpaduan konsep dan asas berbagai ilmu yang bertujuan untuk mempelajari dan memecahkan masalah yang menyangkut hubungan makhluk hidup dan lingkungan. Sedang ekologi merupakan salah satu ilmu bagi ilmu lingkungan. Ekologi berasal dari bahasa yunani “oikos” (rumah tangga) dan “logos” (ilmu), secara harfiah ekologi berarti ilmu tentang rumah tangga makhluk hidup. Yang merupakan rumah tangga makhluk hidup adalah lingkungan hidupnya.

2.2       Masalah Lingkungan
Masalah lingkungan adalah aspek negatif dari aktifitas manusia terhadap lingkungan biofisik. Masalah lingkungan terbaru saat ini yang mendominasi mencakup perubahan iklim, polusi, dan hilangnya sumber daya alam. Gerakan konservasi mengusahakan proteksi terhadap spesies terancam dan habitat alami yang bernilai secara ekologis. Tingkat pemahaman terhadap bumi saat ini telah meningkat melalui sains terutama. Sains lingkungan saat ini adalah studi akademik multidisipliner yang diajarkan dan menjadi bahan penelitian di berbagai universitas di seluruh dunia. Hal ini berguna sebagai basis masalah lingkungan. Sejumlah besar data telah dikumpulkan dan dilaporkan dalam publikasi pernyataan lingkungan.

2.3       Kemajuan Teknologi dan Efek Sampingnya
Ilmu dan teknologi selalu berkembang. Banyak diantaranya yang digunakan untuk kesejahteraan manusia. Berkembangnya ilmu dan teknologi juga memberikan kemudahan-kemudahan, diantaranya yaitu:
1.    Dalam bidang komunikasi: dengan semakin banyaknya orang menggunakan telpon, televisi, radio, satelit, komputer, semakin cepat informasi diperoleh.
2.    Dalam bidang kesehatan: dengan semakin berkembangnya ilmu dan teknologi, semakin banyak cara pengobatan yang semakin cepat.
Masih banyak lagi keuntungan yang dapat diperoleh manusia dengan adanya perkembangan teknologi, tetapi pada dasarnya tiap pengoperasian suatu penemuan baru, tiap inovasi tidak selalu disambut dengan gembira oleh sebagian lapisan masyarakat. Perlu adanya tahapan-tahapan, yaitu: tahapan pengenalan, tahapan penyesuaia diri terhadap penemuan baru, situasi baru; ini suatu hukum alam. Tahap penyelesaian atau adaptasi bisa berjalan dengan cepat, bisa juga lambat, tergantung  masing-masing orang. Jika akhirnya orang-orang tersebut terbiasa, maka hal yang baru tersebut dikatakan telah memasyarakat atau telah membudaya.
Perkembangan teknologi tidak hanya memberikan keuntungan saja pada manusia, tetapi ada faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya masalah dalam lingkunga.
Ada 2 masalah yang dianggap menggangu stabilitas lingkungan, yaitu:
1.    Perusahaan lingkungan: perbuatan manusia yang secara sadar atau tidak sadar, secara langsung atau tidak langsung mengakibatkan rusknya suatu lingkungan. Misalnya: Penebangan hutan secara besar-besaran tanpa menanam tanaman baaru yang akan menyebabkan banjir, pengendalian tanah atai batu-batu tanpa melihat keadaan sekitarnya yang nantinya akan menyebabkan tanah longsor. Perbruan  hewan tanpa memperhatikan peraturan-peraturan yang nantinya akan menyebabkan punahnya hewan-hewan tersebut.
2.    Pencemaran lingkungan: Masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energy atau komponen lain ke dalam suatu lingkungan dan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam yang mengakibatkan turunnya kualitas lingkungan, sehingga tidak dapat berfungsi.
a.    Pencemaran Udara: pencemaran ini disebabkan oleh limbah/buangan dari rumah tangga, pabrik, pembakaran sampah, alat-alat transportai yang menggunakan mesin. Pencemaran ini dapat berupa gas CO2, CO, SO2, NH3, H2S, partikel-partikel jelaga panas.
b.    Pencmaran air: pencemaran ini disebabkan oleh limbah pabrik dan rumah tangga, sisa-sisa pestisida, hujan asam (air hujan yang mengandung SO2, Nox), kotoran-kotoran yang dibuang di sungai
c.    Pencemaran tanah: pencemaran ini disebabkan oleh air yang sudah tercemar, oleh limbah dan sampah dari pabrik, dan rumah tangga, buangan dari sisa-sisa pembongkaran bangunan.

2.4       Tersedianya Sumber Daya yang Cukup
            Usaha menaikkan efesiensi penggunaan sumber daya sangat penting dengan makin langkahnya persediaan sumberdaya relative terhadap kebutuhan. Kenaikan kebutuhan dapat disebabkan karena adanya kenaikan jumlah penduduk, maupun karena kenaikan permintaan perorang. Usaha menaikkan seefesiensi penggunaan sumberdaya penting bagi sumberdaya tak perbarui maupun yang terperbarui.
            Sumber daya yang terbarui kenaikan intensitas eksploitasi mempertinggi resiko kerusakan sumberdaya. Kerusakan itu akan membuat sumberdaya menjadi takterbarui, kecuali dengan biaya yang tinggi. Bagi sumberdaya yang tak terbarui, kenaikan intensitas eksploitasi akan mempercepat penyusutan sumberdaya. Artinya sumberdaya tersebut akan cepat habis.
            Kedua, jika sumberdaya digunakan dalam jumlah yang makin besar, akibatnya akan memperbesar pula masalah pencemaran. Usaha daur ulang mempunyai efek mengurangi risiko pencemaran dan penyusutan sumberdaya.
            Cara yang ketiga, untuk dapat menjamin tersedianya sumberdaya selama mungkin yaitu dengan jalan mencari sumberdaya alternatif. Misalnya keinginan membuat sesuatu dan sumberdaya yang diperlukan sudah langkah, kemudian menggunakan sumber daya lain untuk keperluan yang lama, sehingga sumberdaya yang langka dapat hemat.

2.5       Lingkungan Sosial-Budaya dan Ekonomi Yang Sesuai
Lingkungan soial-budaya dan ekonomi sagatlah penting bagi kesinambugan pembngunan yang terlanjutkan. Beberapa hal yang penting disini yaitu:
a.    Pemerataan Pembangunan
Pemerataan merupakan unsur penting dalam pembangunan. Tetapi dalam kenyataannya sekarang masih terdapat kesenjangan antara golongan yag kaya dan yang miskin, antara desa dan kota. Memang kesenjangan selalu ada alam masyarakat. Masyarakatpun dapat menerima kesenjangan sampai batas-batas tertentu. Tetapi, kesenjangan itu tidak boleh terlalu kecil, agar dapat mempunyai efek memacu kerja, dan tidak boleh terlalu besar, agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat.
b.    Persaigan
Persaingan dapat erjadi jika sumberdaya yang dihunakan oleh sekelompok yang digunakan ooleh sekelomok individu menjadi langka relatif terhadap kebuuan masing-masing individu.
c.    Masyarakat Terasing
Masyarakat terasig yaitu masyarakat yang hidup terpisah dari masyarakat umum dan mempunyai gaya hidup dan niai kebudayaan yang berbeda dari masyarakat umum.

2.6       Mutu Lingkungan Hidup    
Pengertian tentang mutu lingkunagn sangatlah penting, karena merpakan dasar dan pedoman untuk mencapai tujuan pengolaan ingkungan. Berbicara mengenai lingkungan pada dasarnya adalah berbicra mengenai mutu lingkungan. Namun dalam hal itu apa yang dimksud dengan mutu lingkungan tidaklah jelas, krena tidak diuraikan secar eksplisit. Mutu lingkungan hanyalah dikaitkan engan masalah lingkungan, misalnya pecemaran, erosi, dan bajir. Dengan kata lain mutu lingkungan itu diuraikan secara negatif, yaitu apa yang tidak kita kehendaki, seperti tercemar. Agar kita dapat megelola lingkunngan dengan baik, kita tidak saja perlu megetahui apa yang tidak kita kehendaki, meainkan juga apa yang kita kehendaki. Dengan demikian kita dapat mengetahui ke arah mana lingkungan itu ingi kita kembangkan untuk mendapatkan mutu yang kita keendaki.
Tidaklah mudah untuk menentukan apa yang dimaksud dengan mutu lingkungan, oleh karena persepsi orang terhadap mutu lingkungan berbeda-beda. Dengan singkat dapatlah dikatkan mutu lingkungan yang baik membuat orang kerasan hidup dalam lingkungan tersebut. Prasaan iti disebbkan karena orang mendapat rezki yang cukup,  iklim dan faktor alamiah lainnya yang sesuai dan masyarakat yang cocok pula. Misanya, seorang yag karena pekerjaannya harus pindah  ke tempat lain.
Kerasan bukanlah karena satu atau dua faktor saja yang terpenuhi dalam satu lingkungan, melainkan adanya integrasi faktor-faktor secara optimum. Karena itu pengolahan lingkungan untuk mendapatkan perasaan kerasan, bukanlah suatu makimisasi satu atau dua faktor, misalnya maksimisasi rezeki, melainkan suatu optimisasi banyak faktor yang saling berkaitan secara terintegrasi. Yang penting bukanlah masing-masing faktor secara tersendiri, melainkan totalitas kondisi. Totalitas kondisi itu adalah lebih dari jumlah masing-masing faktor. Oleh karena itu pengelolaan lingkungan bersifat holistic, yaitu memandang keseluruhannya sebagai suatu kesatuan.

Sumber :
 prospectus.its.ac.id
Santoso, Budi. 1999. Ilmu Lingkungan Industri. Jakarta: Gunadarma.