Ilmu Sosial Dasar merupakan suatu pengetahuan yang
berperan untung melihat lebih dekat masalah-masalah social khususnya yang
diwujudkan oleh seluruh masyarakat Indonesia dengan berpegang pada fakta,
konsep dan juga teori yang berasal dari bidang pengetahuan keahlian dalam
lapangan ilmu-ilmu pengetahuan sosialseperti sejarah, ekonomi, geografi,
social, sosiologi, antropologi, dan psikologi social.
Berikut akan diperlihatkan contoh-contoh Ilmu Sosial Dasar
Lokal.
1.
PERANAN
SERTA KEGIATAN INDIVIDU DALAM LINKUNGAN KELUARGA DAN MASYARAKAT
Sebagai seorang
individu yang merupakan anggota masyarakat pastinya kita mempunyai peranan dan berbagai
kegiatan baik dalam lingkungan keluarga maupun dalam lingkungan masyarakat.
Peranan dan kegiatan setiap individu tersebut pasti memiliki perbedaan dalam
lingkungan keluarga maupun dalam lingkungan masyarakat. Seperti peran seorang
ibu di dalam lingkungan keluarga pasti berbeda dengan ayah, begitu juga dengan
peran seorang anak pasti berbeda dengan peran dari kedua orang tuanya. Demikian
pula dalam lingkungan masyarakat, peran antar individu satu dengan individu
lainnya pasti memiliki perbedaan atau tidak sama.
Adapun peran seorang individu dalam keluarga contohnya seperti anak,
saya dalam keluarga memiliki peran sebaggai seorang anak, sebagai seorang anak saya harus bisa
membahagiakan kedua orang tua, menghormati dan menghargai mereka, dan membantu
meringankan pekerjaaan orang tua setidaknya seperti pekerjaan yang bersifat
pribadi (membersihkan kamar tidur, mencuci baju, dan hal-hal lainnya).
Sedangkan kegiatan saya sebagai seorang anak yang masih menjalani jenjang
pendidikan adalah belajar dengan giat dan rajin agar bisa mencapi cita-cita dan
pada akhirnya bisa membahagiakan kedua orang tua. Jadi sudah seharusnya kita
sebagai seorang anak dalam keluarga harus tahu persis bagaimana dalam mengambil
tindakan dan peranan kita didalam keluarga kita sendiri
Selain
dalam keluarga, seorang individu juga memiliki peran dan kegiatan dalam
lingkungan masyarakat. Peran dan kegiatan individu dalam lingkungan masyarakat
tidak jauh berbeda dengan perannya dalam keluarga. Karena dalam masyarakat kita
juga berhubungan dengan orang yang lebih tua, jadi kita juga harus menghormati
dan menghargai orang yang lebih tua seperti orang tua kita sendiri maupun
dengan yang seusia dengan kita, selain itu kita juga harus mentaati norma-norma
(norma agama, kesusilaan, kesopanan, hukum) yang ada dalam masyarakat agar kita
bisa hidup dengan nyaman dan tentram.
2.
KEBUDAYAAN
TARI JAIPONG
Kebudayaan
adalah suatu cara hidup yang lestari , berkembang dan dimiliki bersama oleh
sebuah kelompok masyarakat dan untuk diwariskan dari generasi ke generasi.
Terbentuknya sebuah budaya dipengaruhi oleh berbagai unsur, unsure tersebut antara
lain unsur agama, politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan,
dan karya seni. Dari unsur-unsur tersebut lahirlah berbagai jenis kebudayaan
yang dapat kita kenal sekarang ini.
Negara kita ini sangat kaya akan kebudayaan dan seni. Kebudayan
dan seni tersebut tersebar disetiap daerah dari Sabang sampai Merauke. Adapun
macam-macamnya yaitu seperti tarian tradisional, upacara adat, pakaian
tradisional, makanan khas, dan adat istiadat. Tarian tradisioanl disetiap
daerah memiliki makna, gerakan, dan kostum yang berbeda-beda. Salah satunya
Tari Jaipong. Jaipongan adalah sebuah jenis tari pergaulan tradisional
masyarakat Sunda yang lahir dari seorang seniman asal Bandung bernama Gugum
Gumbira sekitar tahun 1960-an. Tarian ini memiliki banyak macam seperti tari
ketuk tilu, daun pulus, tablo, gandrung, leungiteun, dll. Tarian ini bisa di
bawakan oleh seorang, sepasang, atau berkelompok. Tidak hanya dalam tariannya
saja tetapi dalam setiap gerakan tariannya memiliki arti-arti tertentu yang manandakan
sebuah cerita dalam tarian itu. Dalam musiknya pun memiliki arti dan biasanya
didalam sebuah tarian itu mempunyai sinopsis. Adapun alat musik yang dimainkan
yaitu meliputi rebab, kendang, dua buah kulanter, tiga buah ketuk, dan gong.
Kostum penarinya pun sederhana untuk mencerminkan kerakyatan. Secara
koreografis tarian ini masih menampakan pola-pola tradisi (Ketuk Tilu) yang
mengandung unsur gerak-gerak bukaan, pencugan, nibakeun dan beberapa ragam
gerak mincid yang pada gilirannya menjadi dasar penciptaan tari Jaipongan.
Beberapa gerak-gerak dasar tari Jaipongan selain dari Ketuk Tilu, Ibing Bajidor
serta Topeng Banjet adalah Tayuban dan Pencak Silat.
Dewasa ini tari Jaipongan boleh disebut sebagai salah
satu identitas keseniaan Jawa Barat, hal ini nampak pada beberapa acara-acara
penting yang berkenaan dengan tamu dari negara asing yang datang ke Jawa Barat,
maka disambut dengan pertunjukan tari Jaipongan. Tari Jaipongan banyak
memengaruhi kesenian-kesenian lain yang ada di masyarakat Jawa Barat, baik pada
seni pertunjukan wayang, degung, genjring/terbangan, kacapi jaipong, dan hampir
semua pertunjukan rakyat maupun pada musik dangdut modern.
Dari itu marilah kita menjaga dan melestarikan seluruh
kebudayaan dan seni yang ada di Indonesia, agar budaya kita tidak lagi diakui
oleh Negara lain karena dengan adanya peristiwa tersebut tentu sangat merugikan
Negara kita. Sebab masyarakat Indonesialah
yang telah membentuk dan melahirkan kebudayaan tersebut. Karena budaya
kita sangat begus dan beragam , untuk melestarikan dan menjaganya cobalah dari
sekarang kita mempelajari sedikit demi sedikit kebudayaan yang kita miliki agar
kita mengenal dengan baik budaya dan seni di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar