Selasa, 30 Oktober 2012

ILMU SOSIAL DASAR LOKAL



  Ilmu Sosial Dasar merupakan suatu pengetahuan yang berperan untung melihat lebih dekat masalah-masalah social khususnya yang diwujudkan oleh seluruh masyarakat Indonesia dengan berpegang pada fakta, konsep dan juga teori yang berasal dari bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu pengetahuan sosialseperti sejarah, ekonomi, geografi, social, sosiologi, antropologi, dan psikologi social.
          Berikut akan diperlihatkan contoh-contoh Ilmu Sosial Dasar Lokal.

1.    PERANAN SERTA KEGIATAN INDIVIDU DALAM LINKUNGAN KELUARGA DAN MASYARAKAT
          Sebagai seorang individu yang merupakan anggota masyarakat pastinya kita mempunyai peranan dan berbagai kegiatan baik dalam lingkungan keluarga maupun dalam lingkungan masyarakat. Peranan dan kegiatan setiap individu tersebut pasti memiliki perbedaan dalam lingkungan keluarga maupun dalam lingkungan masyarakat. Seperti peran seorang ibu di dalam lingkungan keluarga pasti berbeda dengan ayah, begitu juga dengan peran seorang anak pasti berbeda dengan peran dari kedua orang tuanya. Demikian pula dalam lingkungan masyarakat, peran antar individu satu dengan individu lainnya pasti memiliki perbedaan atau tidak sama.
            Adapun peran seorang individu dalam keluarga contohnya seperti anak, saya dalam keluarga memiliki peran sebaggai seorang  anak, sebagai seorang anak saya harus bisa membahagiakan kedua orang tua, menghormati dan menghargai mereka, dan membantu meringankan pekerjaaan orang tua setidaknya seperti pekerjaan yang bersifat pribadi (membersihkan kamar tidur, mencuci baju, dan hal-hal lainnya). Sedangkan kegiatan saya sebagai seorang anak yang masih menjalani jenjang pendidikan adalah belajar dengan giat dan rajin agar bisa mencapi cita-cita dan pada akhirnya bisa membahagiakan kedua orang tua. Jadi sudah seharusnya kita sebagai seorang anak dalam keluarga harus tahu persis bagaimana dalam mengambil tindakan dan peranan kita didalam keluarga kita sendiri
Selain dalam keluarga, seorang individu juga memiliki peran dan kegiatan dalam lingkungan masyarakat. Peran dan kegiatan individu dalam lingkungan masyarakat tidak jauh berbeda dengan perannya dalam keluarga. Karena dalam masyarakat kita juga berhubungan dengan orang yang lebih tua, jadi kita juga harus menghormati dan menghargai orang yang lebih tua seperti orang tua kita sendiri maupun dengan yang seusia dengan kita, selain itu kita juga harus mentaati norma-norma (norma agama, kesusilaan, kesopanan, hukum) yang ada dalam masyarakat agar kita bisa hidup dengan nyaman dan tentram.

2.    KEBUDAYAAN TARI JAIPONG
     Kebudayaan adalah suatu cara hidup yang lestari , berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok masyarakat dan untuk diwariskan dari generasi ke generasi. Terbentuknya sebuah budaya dipengaruhi oleh berbagai unsur, unsure tersebut antara lain unsur agama, politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Dari unsur-unsur tersebut lahirlah berbagai jenis kebudayaan yang dapat kita kenal sekarang ini.
            Negara kita ini sangat kaya akan kebudayaan dan seni. Kebudayan dan seni tersebut tersebar disetiap daerah dari Sabang sampai Merauke. Adapun macam-macamnya yaitu seperti tarian tradisional, upacara adat, pakaian tradisional, makanan khas, dan adat istiadat. Tarian tradisioanl disetiap daerah memiliki makna, gerakan, dan kostum yang berbeda-beda. Salah satunya Tari Jaipong. Jaipongan adalah sebuah jenis tari pergaulan tradisional masyarakat Sunda yang lahir dari seorang seniman asal Bandung bernama Gugum Gumbira sekitar tahun 1960-an. Tarian ini memiliki banyak macam seperti tari ketuk tilu, daun pulus, tablo, gandrung, leungiteun, dll. Tarian ini bisa di bawakan oleh seorang, sepasang, atau berkelompok. Tidak hanya dalam tariannya saja tetapi dalam setiap gerakan tariannya memiliki arti-arti tertentu yang manandakan sebuah cerita dalam tarian itu. Dalam musiknya pun memiliki arti dan biasanya didalam sebuah tarian itu mempunyai sinopsis. Adapun alat musik yang dimainkan yaitu meliputi rebab, kendang, dua buah kulanter, tiga buah ketuk, dan gong. Kostum penarinya pun sederhana untuk mencerminkan kerakyatan. Secara koreografis tarian ini masih menampakan pola-pola tradisi (Ketuk Tilu) yang mengandung unsur gerak-gerak bukaan, pencugan, nibakeun dan beberapa ragam gerak mincid yang pada gilirannya menjadi dasar penciptaan tari Jaipongan. Beberapa gerak-gerak dasar tari Jaipongan selain dari Ketuk Tilu, Ibing Bajidor serta Topeng Banjet adalah Tayuban dan Pencak Silat.
            Dewasa ini tari Jaipongan boleh disebut sebagai salah satu identitas keseniaan Jawa Barat, hal ini nampak pada beberapa acara-acara penting yang berkenaan dengan tamu dari negara asing yang datang ke Jawa Barat, maka disambut dengan pertunjukan tari Jaipongan. Tari Jaipongan banyak memengaruhi kesenian-kesenian lain yang ada di masyarakat Jawa Barat, baik pada seni pertunjukan wayang, degung, genjring/terbangan, kacapi jaipong, dan hampir semua pertunjukan rakyat maupun pada musik dangdut modern.
            Dari itu marilah kita menjaga dan melestarikan seluruh kebudayaan dan seni yang ada di Indonesia, agar budaya kita tidak lagi diakui oleh Negara lain karena dengan adanya peristiwa tersebut tentu sangat merugikan Negara kita. Sebab masyarakat Indonesialah  yang telah membentuk dan melahirkan kebudayaan tersebut. Karena budaya kita sangat begus dan beragam , untuk melestarikan dan menjaganya cobalah dari sekarang kita mempelajari sedikit demi sedikit kebudayaan yang kita miliki agar kita mengenal dengan baik budaya dan seni di Indonesia.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar