Jumat, 24 Oktober 2014

TULISAN 1 KEWIRAUSAHAAN

Jenis Tulisan  : CERPEN
Judul Tulisan : Cerita Cinta Masa SMP
Penulis           : Rosa Amelia

Cerita Cinta Masa SMP

Di sebuah sekolah menengah pertama di daerah bogor jawa barat aku memiliki seorang teman dekat yang duduk di kelas 9.5 (sekelas denganku) bernama Berilia Novia yang terkenal cantik dan manis, teman-temanku di sekolah biasa memanggilnya dengan sebutan Beril. Sebagai wanita yang baru beranjak remaja Beril pun ingin mengenal lawan jenisnya lebih dekat sehingga ia mulai chatting dengan lawan jenis. Tetapi ada kisah yang lucu ketika Beril pertama kali bertemu denga laki-laki chattingannya yang menjadi kenangan yang lucu sampai saat ini ketika kami beranjak dewasa. Kisah ini akan aku tuangkan dalam sebuah cerpen singkat dan dapat dinikmati oleh teman-teman semua.
Di suatu pagi di sebuah sekolah menengah pertama tempat aku menuntut ilmu ketika lonceng sekolah berdering keras tanda kegiatan belajar mengajar akan segera dimulai, kelas 9.5 yang menjadi kelasku dan Beril menunggu guru pelajaran pertama di hari itu. Namun hampir 30 menit berlalu guru yang kami nantikan belum kunjung datang. Tiba-tiba Beril beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri tempat dudukku, dia berdiri di sampingku dan membungkuk agar dapat menjangkau telingaku karena aku sedang duduk, dia membisikanku “Meli, lu mau gak nemenin gue nanti pulang sekolah?”, dengan sedikit bingung aku pun balik bertanya padanya “nemenin kemana ril?”, dengan sedikit senyuman ia kembali membisikan sesuatu di telingaku “gue  mau ketemuan sama cowok chattingan gue,, hihiihihihi”, dengan nada sedikit kaget aku pun kembali menjawab “hah?! Seriusan lo? Eciee”. Obrolan seru pun terus berlanjut sampai dengan guru pelajaran pertama di hari itu datang.
Ketika bel pulang berbunyi Beril dengan segeranya menghampiriku dan menarik tanganku. Dengan tergesa-gesa Beril berlari sambil memegang tanganku menuju gerbang sekolah untuk segera menaiki angkot yang akan mengantarkan kami ke mall tempat tujuan kami. Setelah tiba di angkot Beril pun tertawa kecil karena kelakuannya, dan aku pun menyusul tawanya. Mobil angkot yang kami naiki terus melaju, dan sambil menunggu angkot kami berhenti di tempat tujuan kami pun berbincang-bincang mengenai laki-laki yang akan dijumpai oleh Beril.
Aku bertanya kepada Beril ”Ril, lu serius mau nemuin cowok itu?”, kemudian Beril menjawab “ya iyalah mel gue serius, kalo gak ngapain gue semangat narik tangan lo buat nemenin gue nemuin dia?”, aku pun kembali membalas perkataan Beril “yah gue takut lo kecewa aja, lo kan belum pernah ketemu sama dia sebelumnya, kalo misalkan dia gak sesuai sama kriteria lo gimana?”, Beril pun menjawab ”yah namanya juga baru mau kenalan, emang mau langsung jadian?, kalo gue merasa gak cocok yah gak usah dilanjutin”. Aku hanya tersenyum kecil mendengar perkataan Beril.
Tak terasa Aku dan Beril telah tiba di mall tujuan kami, setelah turun dari angkot Beril menggenggam tanganku dan bersama-sama memasuki mall tempat Beril akan bertemu laki-laki chattingannya. Setelah tiba di dalam mall aku bertanya kepada Beril “ril, lu janjian dimananya sama cowok chattingan lo itu?”, dia menjawab “nih dia bilang dia nunggu di lantai tiga deket bioskop”. Lalu aku dan Beril pun bergegas menuju lantai tiga mall tersebut. Setelah tiba di mall tersebut aku dan Beril kebingungan karena kami tidak tau bagaimana wajah laki-laki yang hendak ditemui oleh Beril. Lalu saya menyuruh Beril untuk menghubungi laki-laki itu untuk menanyakan keberadaannya “Ril, hubungin gih dia.. tanyain dia dimana? Cirri-cirinya kayak gimana?”. Kemudain Beril pun meraih ponselnya dan menelpon laki-laki yang hendak ia temui itu.
Telpon dari Beril pun diangkat oleh laki-laki itu kemudian Beril berkata “heii, kamu yg mana sih? Aku kan gak tau muka kamu, kamu samperin aku dong aku udah di depan bioskop”, laki-laki itu menjawab “iya aku di tempat makan deket bioskop nih pake baju SMA”. Kemudian Beril menengok ke arah tempat makan dan melihat sosok laki-laki berbaju seragam putih abu-abu, dan laki-laki itu pun mengetahui yang mana Beril karena laki-laki itu melihat Beril saat Beril masih menghubunginya dengan ponsel. Dengan jalan yang sedikit cepat laki-laki itu menghampiri aku dan Beril, tetapi entah mengapa saat laki-laki itu menghampiri kami, Beril menggenggam tanganku dengan erat sekali. Ketika laki-laki itu telah berada di hadapan aku dan Beril, laki-laki itu tersenyum dan bertanya kepada Beril “heii, kamu Beril ya? Aku kiki”, laki-laki itu menyodorkan tangannya kepada Beril untuk bersalaman, Beril pun membalas ajakan salaman tersebut. Laki-laki itu juga melakukan hal yang sama kepadaku.
Wajah Beril mendadak merah dan ia pun kembali menggenggam erat tanganku, mukanya memerah entah mengapa. Beril pun hanya menanggapi pertanyaan-pertanyaan dari laki-laki itu dengan menjawab seperlunya. Laki-laki itu mulai merasa risih dengan sikap Beril yang bermalas-malasan menanggapi pertanyaan-pertanyaannya. Entah karena ingin menghindari laki-laki itu atau benar-benar ingin buang air, Beril pergi ke kamar kecil dan meninggalkan aku dan kiki berdua. Mungkin karena heran dengan sikap Beril padanya, kiki pun bertanya padaku “maaf mbak, mbak siapa namanya?”, aku pun menjawab “oh aku meli..”, dengan wajah penasaran kiki bertanya padaku “mel, kalo boleh tau beril kenapa ya males-malesan ngobrol sama aku?”, dengan sedikit bingung aku menjawab “hhmmm Beril anaknya emang sedikit pemalu, mungkin dia grogi ketemu kamu, namanya juga baru pertama kali ketemu”, kiki pun terdiam sejenak lalu berbicara lagi kepadaku “ooh,, aku pikir ada yang salah sama diri aku, yah gak enak aja daritadiaku ajak ngobrol jawabnya kayak males-malesan..”, aku pun menjawab “gak kok ki,, emang Beril itu orangnya begitu suka malu-malu kalo baru pertama kali kenal orang, maafin sikap Beril ya ki.. “, kiki pun menjawab dengan sedikit senyum “iya mel gak papa”.
Setelah beberapa menit, Beril pun tiba dari kamar kecil, lalu mengajakku pulang dengan alasan mamanya memintanya untuk segera pulang karena waktu sudah hampir petang. Setelah pamit dengan kiki kami berdua pun pulang, setelah berada dalam angkot menuju rumah kami masing-masing, dengan rasa penasaran aku bertanya pada Beril “Ril, lu kenapa sih tadi nanggepin obrolannya kiki males-malesan, kan kasian dia ih bela-belain dateng buat lo tapi respon lo kayak gitu”, dengan sedikit ketawa kecil Beril pun menjawab “meliiii pliss deh gue ilfill banget,, abisnya dia pendek, trus item,, jadinya gue gaksanggup berkata-kata….”, lalu aku pun ikut tertawa kecil sambil menjawab “ya ampun Riiiilll… jadi gara-gara itu lu jadi diem aja dari tadi,,, gak boleh gitu ah ciptaan Tuhan tuuhh…. Gue kira lo kenapa ya ampuuun…..”, Beril menjawab “ya tau mel itu ciptaan Tuhan, tapi kalo gue gak suka gimana,,,, meliiii lain kali kalo mau ketemu cowok gue harus minta fotonya duluuuuuuu”, aku menjawab ”yaudah lain kali minta aja fotonya dulu sebelum ketemuan, daripada anak orang lu diemin lagi ga-gara ilfill… hahahaha”.
Akhirnya kami pun tiba di rumah masing-masing, dan hingga malam tiba kami masih smsan membahas perihal kejadian sore ini yang sangat mengesankan. Hingga keesokan harinya di sekolah kami masih asik membicarakan peristiwa itu di kelas bersama teman-teman yang lainnya. Itulah sedikit kisah yang kumiliki di masa SMP, semoga bermanfaat dan bisa menjadi cerita yang menghibur teman-teman semua.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar